Bapera Pertanyakan Pola Penyaluran BPNT di Desa Langensari

Daerah134 Dilihat

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI. Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi mempertanyakan pola penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di desa tersebut.

Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran tim Bapera di lapangan, bantuan sosial yang sampai ke tangan penerima manfaat, jumlahnya sudah berkurang dari yang seharusnya. Ini terjadi pada kebutuhan pokok jenis beras dan telur.

“Kami menemukan di lapangan, dari satu kilogram beras, warga hanya mendapatkan 0,8 kilogram. Itu dari satu orang penerima. Coba kalikan jumlah itu dengan jumlah penerima manfaat seluruhnya,” kata Ketua Bapera Desa Langensari, Dedi Junaedi kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).

Itu baru dari satu jenis barang, lanjut dia, belum dari bahan kebutuhan pokok lain seperti telur. Untuk telur saat diterima oleh warga, berat timbangannya juga mengalami penyusutan. Jika ditelusuri lebih jauh, boleh jadi masih ada sembako yang disunat oleh oknum tertentu.

“Jika ditemukan indikasi adanya pelanggaran hukum, saya setuju pelaku diproses secara hukum,” tandas Dedi.

Sementara itu pemilik E-warong Yadi menuturkan, atas kejadian ini Muspika Parungkuda harus segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini sebelum kasus ini semakin membesar. Adanya pengurangan, ujar dia, dapat merugikan penerima bantuan dan tuduhan yang tidak baik kepada pengelola E-warong. (*)

Komentar