MABES BHARINDO | KALTENG – Istilah Vaksin tak asing lagi terdengar di seluruh nusantara bahkan dunia, tanpa terkecuali Indonesia salah satu negara yang terus menerus menggaungkan dan mengkampanyekan serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Vaksinasi Covid 19.
Pemberian Dosis Vaksin tidak lain adalah upaya pemerintah Pusat Maupun Daerah untuk Mencegah sebaran Corona atau Covid 19 varian baru yang disebut omicron. Covid 19 adalah salah satu wabah penyakit mematikan yang pertama kali menyerang warga Wuhan Cina, hingga ratusan dan bahkan ribuan warga meninggal dunia.
Namun demikian, warga masyarakat sebagian masih terpengaruh oleh informasi yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga menjadi pemicu pro dan kontra serta minimnya informasi positif tentang Vaksin, bahkan ada yang mengatakan Vaksin itu berbahaya dan vaksin itu menimbulkan efek samping dan lain sebagainya.
Tanpa terkecuali salah satu warga Masyarakat Kelurahan Kampuri yang berinisial “W” menuturkan bahwa setelah Iya ikut Vaksinasi Dosis 2 di puskesmas Kampuri , Kec.Mihing Raya , telah menyebabkan penyakit pada kulitnya hingga membekas.
” Waktu Vaksin pertama dosis ke 1 efeknya tidak sampai seperti ini, namun beberapa waktu lalu saya ikut vaksin dosis ke 2, efek sampingnya mengakibatkan luka pada kulit saya hingga membekas ” Tuturnya.
Menyikapi hal tersebut dr. Vitrosa . Y. S salah satu dokter praktek yang bekerja di Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan kampuri, menjelaskan bahwa Vaksin COVID-19 sama sekali tidak menyebabkan efek samping berupa penyakit kulit. Efek samping dari vaksin memang ada, paling badan terasa demam, itupun hanya sementara, kata dokter ketika dikonfirmasi oleh awak media Mabes Bharindo diruang kerjanya ( 13/4/2022)
” Kecuali,ada infeksi terjadi sebelum suntik vaksin COVID-19,dan kebetulan orang yang mengalami infeksi tersebut ikut vaksin. Sehingga,efek samping dari suntik vaksin yang menyebabkan panas dalam,memicu infeksi tersebut membesar,sehingga menjadi bisul. Itupun tidak dapat dikatakan secara langsung bahwa vaksin COVID-19 lah yang menyebabkan munculnya bisul tersebut ” ujarnya.
Lebih lanjut dr. Vitrosa Y.S menjelaskan supaya masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoax yang beredar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tentang bahaya efek samping vaksin COVID-19.
” Sebelum vaksin di suntikkan pada masyarakat, kami para petugas kesehatan sudah lebih dahulu di suntik vaksin. Tidak mungkin kami menyuntikkan vaksin ke masyarakat sementara kami tidak di suntik vaksin. Jadi, saya mengharapkan supuya masyarakat khususnya warga Kelurahan Kampuri, Kecamatan Mihing Raya, agar jangan mudah terpengaruh oleh isu – isu yang belum tentu benar ( red) ” Bebernya.
Komentar