ADA APA MASYARAKAT PEJAMPANGAN DAN ORMAS  BERBONDONG  BONDONG BAKAR BAN DI TENGAH JALAN

Daerah109 Dilihat

Media Mabes Bharindo Sukabumi

Ribuan massa dari masyarakat dan Poskab Sapu Jagat Pusat, Garis serta Jampang Tandang Makalangan, menggelar aksi demonstrasi hingga memblokade ruas Jalan Raya Bojonglopang, Desa Jampangtengah, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.

Ribuan massa yang memprotes jalan rusak milik Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat ini, telah terbagi dua titik. Yakni, mereka selain melakukan aksi protes hingga membakar ban dan membawa spanduk di ruas Jalan Raya Padabeunghar – Bojonglopang, peserta aksi juga telah menggeruduk kantor UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Bhayangkara, Kabupaten Sukabumi pada Senin (02/10).

 

Mereka selain melakukan orasi, para peserta aksi juga ada yang nekat menaiki kendaraan setum yang dipajang di depan kantor UPTD Pelayanan II Sukabumi. Mereka, telah menempelkan sejumlah spanduk yang berisikan kecaman dan protesan jalan rusak.

 

Ketua DPC Paguyuban Jampang Tandang, Kecamatan Lengkong, Suparman mengatakan, ia bersama sejumlah Ormas dan masyarakat Pajampangan, khususnya warga Jampangtengah, Lengkong, Pabuaran dan Kiaradua Simpenan, menuntut pada pemerintah dari Kementerian PUPR dari Dinas PU Provinsi Jawa Barat, mengancam jika ruas jalan tersebut tidak segera dilakukan perbaikan, maka warga Pajampangan akan memboikot Pemilu

 

“Iya, kalau tidak segera diperbaiki, kami tidak akan mengikuti Pemilu di 2024. Itu kesepakatandan sudah kita buat notulen, kalau tuntutan kami hari ini tidak direalisasikan di tahun 2023,” kata Suparman.

 

Warga Pajampangan, sambung Suparman, sudah bosan dengan janji-janji pemerintah. Terlebih, sebelum melakukan aksi demonstrasi ini warga sudah secara prosedural dan mengundang para pejabat yang berkepentingan dalam hal perbaikan jalan untuk melakukan audensi di aula Kecamatan Lengkong pada 23 Maret 2023. “Nah, sampai hari ini sudah ada 10 bulan. Berarti selama 7 bulan yang dijanjikan, mereka katanya ini masuk anggaran tahap 1 di bulan 6. Nah sampai hari ini tidak ada kejelasan dan tidak ada realisasi yang jelas dan nyata,” tandasnya.

 

“Untuk itu, warga Pajampangan melakukan aksi turun ke jalan. Bahkan, jika hari ini tuntutan kita tidak direalisasikan di 2023. Maka kami akan menutup akses jalan ini selama satu minggu. Iya, gak main-main kita sudah sepakat,” bebernya.

 

Reporter : Herlan

Komentar