Wartawan Tim Mabes Bharindo
SUKABUMI. Wartawan Mabes Bharindo menolak keras permintaan untuk bertemu dengan pelaksana pembangunan jaringan irigasi desa (Jides) Muara Cibodas di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi yang mengaku bernama Usep. Sebab wartawan tetap ingin mempermasalahkan penggunaan material bermutu rendah pada proyek irigasi tersebut.
Tidak hanya sekali, permintaan untuk bertemu itu disampaikan oleh Usep berkali-kali. Namun karena idealisme dan patriotisme yang tinggi, wartawan Mabes Bharindo tidak meladeninya. Sampai sekarang wartawan masih terus mengumpulkan bahan-bahan dan fakta-fakta terkait pembangunan irigasi tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembagunan irigasi di Desa Parakanlima itu diduga menggunakan material yang bermutu rendah. Padahal biaya pembangunan yang digelontorkan Pemkab Sukabumi lebih dari Rp280 juta.
Semen merek tertentu yang kurang cocok digunakan untuk pembangunan Jides itu. Belum lagi batu kali sebagai komponen utamanya didapat di sekitar lokasi pembangunan.
“Kami menduga proyek ini menggunakan material tidak standar,” kata seorang petani pemanfaat Irigasi Muara Cibodas yang tidak ingin disebut namanya.
Keputusan memilih material bangunan tersebut, kata dia, diduga melibatkan oknum yang memiliki kewenangan dalam proses pembangunan Jides tersebut. Akibatnya pelaksana kegiatan sepertinya bebas memilih jenis bahan baku yang dinginkan tanpa mempertimbangkan kualitas barang yang digunakan. Padahal ini proyek jangka panjang yang mengedepankan kualitas.
“Jides ini sangat berarti sekali bagi para petani untuk.meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya. Maka dibutuhkan konstruksi bangunan irigasi yang kokoh dan tahan lama. Tapi jika proses pembangunannya seperti ini, siapa yang bisa menjamin akan tahan sampai lima atau sepuluh tahun ke depan,” ujarnya. (*)
Komentar