Warga Dusun Kuncen Desa Tambakromo, Basmi Tikus dengan Metode “Gropyokan”

Daerah, Pemerintahan581 Dilihat

Warga Dusun Kuncen, Desa Tambakromo saat akan memulai kegiatan ” Gropyok Tikus” untuk mengurangi populasi tikus yang menyerang tanaman petani Minggu (12/Desember/2021).


NGAWI l Mabes Bharindo.com — Tikus merupakan salah satu hama utama tanaman padi yang sampai saat ini masih sering menjadi masalah utama bagi para petani dalam peningkatan produksi pertanian.

Tikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan hama utama khususnya tanaman padi dari golongan mamalia yang dapat hidup di lubang-lubang tanah sejak padi di semai hingga padi akan panen.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, warga Dusun Kuncen, Desa Tambakromo, Kecamatan Padas, terutama yang tergabung dalam wadah kelompok Tani Agung dengan Ketua Sutikno, melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (GERDAL OPT) Tikus pada tanaman padi dan lainnya secara serentak di persawahan, Minggu ( 12-Desember-2021).

“Hama tikus di tahun 2021 ini sangat banyak, walaupun tidak sebanyak di tahun 2020, Alhamdullilah target pembasmian tikus ini dapat terlaksana, walaupun tidak bisa membersihkan hama tikus sampai habis, karena tikus pandai bersembunyi di lubang-lubang tanah yang sulit dijangkau, tapi setidaknya bisa mengurangi jumlah populasi tikus, agar tanaman pertanian warga bisa terselamatkan.

Sutikno selaku ketua kelompok Tani Agung saat ditemui awak Media Mabes Bharindo.com, mengatakan, “gerakan pengendalian hama tikus ini melalui pengumpanan, gropyokan, perburuan langsung, penyemprotan lubang-lubang tikus yang dilakukan saat ini, diharapkan dengan gerakan pengendalian massal hama tikus ini akan dapat memotivasi petani dalam ikut serta menekan serangan hama tikus untuk pencapaian peningkatan produksi padi,” tuturnya.

Apresiasi serta ucapan terima kasih disampaikan oleh Kepala Desa Tambakromo Tutik Purwati, dengan adanya kegiatan “Gropyok”hama tikus dilahan pertanian ini, pada musim tanam padi tahun kemarin, serangan tikus sangat tidak bisa dikendalikan, hampir menyeluruh di Kecamatan Padas. Warga khususnya petani banyak yang merugi. Dengan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tikus ini, semoga tanaman warga bisa terselamatkan,” terangnya.

“Semoga kegiatan gropyok ini dapat mengurangi populasi hama tikus, sehingga hasil panen warga bisa lebih maksimal sehingga bisa menambah kesejahteraan warga,” pungkasnya.

(Jurnalis : Khoirul Anam)

Komentar