Walikota Jakut Sambut Pejuang Olahraga Peparnas XVI 

MABESBHARINDO, Jakarta | Sembilan atlet terbaik Jakarta Utara turut menyumbangkan enam medali untuk Kontingen Provinsi DKI Jakarta dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang berlangsung di Papua. Enam medali itu terdiri dari empat emas, satu perak, dan satu perunggu yang berhasil diraih melalui cabang olahraga tenis meja dan renang.

 

Para atlet Peparnas Papua XVI yang berasal dari Jakarta Utara dan mewakili Provinsi DKI Jakarta yaitu Ronald Riady Susanto, M.Bisri, Darmawan, Sela Dwi Radayana, TB Suryadi, Jason Georly, Cindy Octarina, Raffi Syafar, dan Tegar Arya Andika.

 

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada sembilan atlet dari Jakarta Utara yang sudah berkontribusi dalam Peparnas XVI Papua melalui cabang olahraga tenis meja, catur, renang, dan panahan,” ungkap Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim saat bersilaturahmi dengan para atlet Peparnas XVI di Ruang Fatahillah, Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (19/11).

 

Ali berharap sembilan atlet terbaik ini dapat menjadi idola dan pemicu bagi anak-anak penyandang disabilitas lainnya untuk ikut berprestasi. “Ini adalah prestasi yang sangat luar biasa dan Peparnas XVI adalah panggung kesetaraan. Dimana setiap orang yang ada di negeri ini punya kesempatan yang sama untuk berprestasi di tingkat nasional. Melalui Peparnas XVI telah membuktikan bahwa kesulitan bukanlah halangan. Namun dengan konsistensi dan kerja keras segala kesulitan bisa diatasi bahkan berbagai prestasi bisa diraih,” tegasnya didampingi Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Administrasi Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman.

 

Dalam acara silaturahmi dengan para atlet Peparnas XVI juga dihadiri oleh Ketua National Paralympic Commitee (NPC) Provinsi DKI Jakarta, Dian David Michael Jacobs dan jajarannya. “Kekurangan fisik bukan lagi alasan untuk tidak berpestasi. Dengan kerja keras dan semangat yang tinggi maka atlet-atlet ini bisa menunjukan prestasi yang membanggakan,” pungkasnya.

Komentar