Tembus Negeri Arab, Menteri pertanian Tengok Beras di Sragen

Ekonomi & Bisnis418 Dilihat

Mentan Shahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sragen meninjau RMU l Sumber Foto:Dok. Humas Kementan


Sragen l MabesBharindo.com  — Beras organik produksi petani Sragen berhasil menembus pasar Arab Saudi. Saat ini beras organik SP3T yang diprodukai Gapoktan Ngudi Makmur tengah dipersiapkan untuk ekspor.

Untuk mengetahui produksi beras organik tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau produksi padi Rice milling Unit (RMU) Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (30/7/21). Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengecek kualitas beras lokal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.

“Saya ingin memastikam bahwa ketersediaan pangan khusus beras dalam keadaan cukup. Maka itu harus divalidasi betul sampai ke lapangan. Kita berharap seperti apa yang ada stok pangan kita dalam kendali,” katanya.

Selain itu, SYL juga memantau peluang ekspor beras Sragen untuk memenuhi pangsa pasar Asia. Apalagi, kata Mentan, Kabupaten Sragen adalah kabupaten penghasil beras yang sejauh ini menjadi perhatian negara.

“Presiden meminta kita kalau memang berasnya cukup, maka ke depan harus dipersiapkan juga beras untuk ekspor. Jadi hari ini kita ingin membangun komitemen bersama Bupati Sragen (Untung Yuni Sukowati) bahwa kita akan memfasilitasi ekspor,” katanya.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menambahkan bahwa sejauh ini jajaran Kementan terus bergerak memantau kondisi ril perberasan nasional di lapangan. Salah satunya melihat produksi beras poles di RMU Kabupaten Sragen yang mencapai 50 ton setiap hari.

“Kementan akan mendukung terus usaha seperti ini karena bisa menyerap gabah milik petani dengan  harga yang mencapai HPP. Hal ini sesuai komitmen Bupati Sragen yang selalu memperhatikan sektor pertanian di wilayah kerjanya,” katanya.

Bupati Sragen, Untung Yuni Sukowati mengatakan, kabupaten Sragen siap menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas beras lokal untuk kebutuhan nasional dan ekspor. “Alhamdulillah Pak menteri berkenan datang ke Kabupaten Sragen meninjau produksi padi disini,” katanya.

Selama ini menurut Untung Yuni, Sragen memang menjadi daerah yang diperhitungkan sebagai penyangga pangan nasional. Sragen surplus beras mencapai 130 ribu ton setiap tahunnya. “Tentu ini bisa mendorong kami untuk membuka pasar ekspor dan membuka pintu juga untuk beras organik,” katanya.

Bahkan dalam waktu dekat, kata Yuni, pihaknya siap mendukung kegitan Merdeka Ekspor serentak yang akan digelar pada 13-14 Agustus 2021 mendatang. “Segera akan kita kordinasikan dengan semua stakeholder yang anda dan semoga kita bisa mengikuti program merdeka ekspor karena kita mampu dan kita memang surplus,” katanya.

(Ludi Sharindra)

Komentar