Tanggul Jebol BPBD Bojonegoro Turun Langsung Lakukan Assessment

Daerah, Pemerintahan706 Dilihat

Mabes Bharindo.com | Bojonegoro. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro turun tangan dalam peristiwa jebolnya tanggul Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (21/1/2022) malam.

Tanggul sepanjang 10 meter tersebut jebol karena dipicu naiknya permukaan air Sungai Bengawan Solo yang meluber ke area persawahan. Kondisi tersebut membuat warga dan BPBD Bojonegoro berusaha membendung tanggul yang jebol agar tidak menenggelamkan padi seluas 200 hektar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Ardian Orianto mengatakan, tanggul tersebut jebol pada
Jumat, 21 Januari 2022 kira-kira pukul 22.00 WIB.

Dia mengatakan, jika dimensi tanggul Kali Ingas jebol adalah panjang 10 meter, lebar 3 meter, tinggi 1,5 meter.

Sementara, tanaman padi yang siap panen terancam terendam lebih kurang seluas 200 hektar di wilayah Desa Pucangarum, Kadungrejo, Karangdayu, Pomahan, Kauman, Kedungprimpen, dan Temu.

“Taksir kerugian untuk tanggul Kali Ingas mencapai kurang lebih Rp30 juta, sementara kerugian lahan pertanian masih dalam proses penghitungan,” imbuhnya.


Baca Juga : 

💠. Polres Nganjuk Ungkap Penyalahgunaan 100 Ton Lebih Pupuk Bersubsidi

💠. Babinsa Koramil Sine Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Tanah Longsor di Desa Sumberejo

💠. Babinsa Koramil Kendal bersama Warga Karya Bhakti Perbaiki Rumah Warga yang Rusak Akibat Puting Beliung


Dia mengungkapkan, kronologi kejadian pada hari Jumat (21/1/2022) adanya peningkatan muka air bengawan solo yang mengakibatkan tanggul Kali Ingas jebol dan berdampak ke lahan pertanian di wilayah Desa Pucangarum, Kadungrejo, Karangdayu, Pomahan, Kauman, Kedungprimpen, dan Temu.

“Untuk saat ini sebagian sudah dilakukan penangganan darurat dengan pemberian sak pasir, sesek, bambu dan terpal,” tegasnya.

Dalam upaya penanganan, BPBD melakukan assessment dan berkoordinasi dengan pihak desa untuk penanganan darurat agar tidak terjadi tanggul jebol yang semakin luas di area persawahan yang siap panen.

Pihaknya menyampaikan, jika telah mengirim dan mendistribuskan 1.600 sak, 7 lembar terpal, 16 sesek, dan 20 bongkotan bambu.

Tidak ada yang meninggal dalam peristiwa tersebut meski satu orang sempat terseret arus banjir saat melakukan kerja bakti menutup tanggul. Saat ini, kondisi korban bernama Khoiri asal Desa Karangdayu sedang dirawat di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.

“Kami turun langsung bersama warga berupaya tanggulangi jebolnya tanggul,” pungkasnya. [Jayadi]

Komentar