Stagen Asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
MabesBharindo.com l Magetan – Belum banyak yang tahu, jika di Magetan ada produsen Stagen. Stagen adalah semacam korset berbentuk kain panjang yang dililitkan ke perut. Kebanyakan perempuan percaya bahwa dengan menggunakan stagen dapat memperkecil dan memperkencang perut. Di era modern seperti saat ini, banyak dari kita yang tidak pakai stagen. Namun siapa sangka, usaha ini masih relevan dan masih memiliki konsumen. Bahkan stagen asal Magetan ini, memiliki pasar sampai area Jogja dan sekitarnya.
Produsen Stagen asal Magetan tersebut adalah Sukarno. Dia adalah seorang pengusaha stagen asal Desa Sidokerto Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan.
Baca Juga :
- Memposting Ujaran Kebencian di Facebook, Pemuda Asal Bangkalan Diamankan Polda Jatim.
- Proyek P3- TGAI Desa Guyung Dikerjakan Secara Swakelola
Sukarno yang ditemui di pabrik stagen miliknya, Kamis (24/6) bercerita jika dia membangun usaha stagen berawal dari ibu mertua kakaknya, orang Jogja yang merupakan pengrajin stagen tradisional. Dia tertarik kemudian belajar cara menenun stagen. Setelah bisa membuat stagen sendiri, Dia pulang ke Magetan dan membuat rumah produksi sendiri dengan menggunakan alat modern.
Bermula tahun 2007, Sukarno membuat stagen dirumah sendiri dengan enam alat penenun stagen modern dari Bandung. Seperti produsen lainnya, kendala awalnya tak lain dan tak bukan terkait dengan pemasaran stagen yang diproduksi. Namun, masalah itu teratasi dengan mengirim stagen ke daerah Jogja seperti Sleman, Bantul dan Kulonprogo. “Berawal dari famili yang pengrajin stagen, tertarik lalu belajar lanjut pulang ke Magetan buka usaha produksi stagen hingga saat ini” tuturnya.
Sukarno mengaku dapat memproduksi 300 stagen perhari dengan 27 alat tenun stagen dan dibantu 25 karyawan. Stagen asal Magetan ini berjenis Pengkol dan Glintir. Satu stagen dia hargai mulai dari Rp. 25.000,00 sampai Rp. 35.000,00. Sehingga dalam satu bulan omsetnya mencapai sekitar 250 juta.
Beginilah sebuah inovasi bekerja. Sukarno yang belajar membuat stagen secara tradisional dari Jogja, kemudian malah bisa memproduksi stagen dengan alat modern dan dijual di Jogja. Pemerintah Magetan juga berharap warga Magetan lainnya memiliki inovasi atau setidaknya mengadopsi inovasi daerah lain untuk dikembangkan di Magetan untuk kemajuan Magetan.
(Sang Agus)
Komentar