MBI | BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro terus berusaha meningkatkan produksi hasil pertanian untuk kestabilan produksi pangan. Beberapa program yang sudah berjalan di antaranya asuransi gagal panen. Selain itu juga menyiapkan BUMD Pangan Mandiri yang sudah dinanti petani.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Rudi menyampaikan saat ini banyak program Pemkab untuk petani. Di antaranya BUMD Pangan Mandiri.
“Dengan BUMD Pangan Mandiri, diharapkan gabah di Kabupaten Bojonegoro bisa diserap oleh BUMD dan turunnya harga saat panen raya dapat diminimalisir,” terangnya. Selasa, 12/7/22.
Saat ini, lanjut dia, produksi pangan di Kabupaten Bojonegoro, utamanya padi sangat berlimpah. Pada tahun 2021 produksi padi sebesar 824.723 ton setara dengan ketersediaan beras sebesar 487.846 ton.
Baca Juga :
- Polda Kalbar Musnahkan 29,381 Kg Sabu, Lima Tersangka Berhasil Diamankan Tim Gabungan
- Tim Itwasda Polda Kep. Babel, Audit PNBP Tahun 2022 Polres Belitung Timur
“Namun besarnya produksi padi tersebut seringkali menjadi masalah ketika saat panen raya tiba. Yakni turunnya harga gabah di bawah Harga Pembelian yang di tentukan pemerintah,” ungkapnya.
Hal tersebut tidak lepas dari lahan pertanian di Bojonegoro yang luas. Untuk itu, DKPP sebelumnya juga telah menyiapkan asuransi gagal panen khusus bagi petani padi. Asuransi tersebut diperuntukkan bagi petani pemegang KPM yang telah mendaftar AUTP melalui koordinator penyuluh pertanian masing-masing.
“Asuransi gagal panen menjamin produksi padi para petani Bojonegoro,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sidomulyo Desa Pilang Kecamatan Kanor, Sugeng menyampaikan besarnya harapan terhadap akan berdirinya BUMD Pangan Mandiri. Selain mengharapkan harga jual padi yang stabil, dirinya juga mengharapkan harga pupuk juga stabil.
“Semoga harga gabah bisa stabil. Dan pupuk harganya juga stabil,” ungkapnya Sugeng
Kontributor : Jayadi
Komentar