INDRAMAYU, MABES BHARINDO – Baru beberapa bulan dilantik oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina, sebagai Direktur Utama (Dirut) Tirta Dharma Ayu (TDA), sepak terjang Ady Setiawan menuai sorotan.
Mulai pemberhentian sejumlah pegawai hingga isu miring soal kasus pelecehan seksual saat Ady menjabat sebagai Dirut Perumdam Pandalungan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun 2018 lalu.
Isu tak sedap itu pun lalu menjadi perbincangan publik. Ady beberapa kali sempat didemo massa yang menganggap kasus itu benar terjadi.
Lalu bagaimana kronologi hingga perkembangan kasus tersebut saat ini.
Dari hasil penelusuran awak media ,bagi masyarakat Jember kasus tersebut dianggap telah berlalu. Ady ternyata tidak terbukti atas tuduhan itu.
“Kalau Pak Ady terbukti, tidak mungkin bisa menjadi Dirut Perumdam Indramayu seperti sekarang. Polisi pasti tidak akan mengeluarkan SKCK (surat kelakuan baik). Masyarakat Jember sendiri malah sudah melupakan kasusnya,” ungkap Andreas, warga Jember, Minggu (30/01/2022).
Ia menambahkan, dipilihnya Ady sebagai Dirut Perumdam Indramayu menjadi bukti kasus tersebut merupakan isu yang sengaja dihembuskan sebagai upaya character assassination (pembunuhan karakter) terhadap Ady.
“Pemkab Indramayu pasti punya tim yang bertugas memeriksa rekam jejak Pak Ady. Kalau beliau diketahui tersangkut masalah hukum, tentu saja tidak akan pernah bisa dilantik karena menyangkut wibawa Perumdam dan Pemkab Indramayu juga,” Ujar Andreas.
Pernyataan Andreas dikuatkan oleh Bella Yuniar, saksi kunci kasus tersebut. Bella adalah sepupu DI, wanita yang disebut-sebut menjadi korban pelecehan seksual Ady.
Bella menceritakan, kasus itu bermula saat DI meminta nomor HP Ady kepada dirinya. Tanpa curiga apapun, nomor HP Ady diberikan Bella kepada sepupunya itu.
“Saya kasih nomornya Pak Ady ke DI. Soal komunikasi keduanya, saya tidak tahu. Lalu tiba-tiba ramai di publik setelah tersebar tangkapan video dewasa yang disebut-sebut berasal dari HP Pak Ady,” jelas Bella.
Kasus itu, kata Bella menjadi rumit setelah Ady dilaporkan oleh salah satu LSM atas tuduhan pelecehan seksual. Ady juga dianggap telah menyebarkan foto tangkapan layar video.
Namun belakangan, imbuh Bella, semuanya benderang setelah Pak Ady tidak terbukti melakukannya.
Bahkan, lanjut Bella, masyarakat juga akhirnya mengetahui motif dari fitnah yang dialamatkan kepada Ady tersebut.
“Motif sepupu saya itu ingin memiliki Pak Ady, ngejar-ngejar gitu, tapi beliau (Ady) tidak meresponnya sebab beliau sudah memiliki keluarga,” ujar Bella.
Jurnalist : Rastim Ken Aji
Komentar