SMPN 2 Cibadak Jadi Sorotan Kementerian! Tim Biro Perencanaan KEMENDISDAKMEN Turun Langsung Cek Progres Rehabilitasi Sekolah

Media Mabes Bharindo.com

SUKABUMI — MABES BARINDO SMPN 2 Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (15/11/2025), mendapat kunjungan penting dari Biro Perencanaan KEMENDISDAKMEN. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian monitoring dan evaluasi (monev) terkait progres rehabilitasi sekolah yang saat ini tengah berjalan di beberapa wilayah.

Kasie Sarpras Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara, kepada awak media mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut tidak hanya dilakukan di SMPN 2 Cibadak, namun juga ke SMP Cicurug dan SMPN 1 Nagrak. Total ada sembilan sekolah yang dikumpulkan untuk mengikuti agenda evaluasi laporan progres pembangunan.

“Hari ini tim dari kementerian ingin memastikan progres sudah sampai mana. Mereka juga mengecek laporan agar format akhirnya nanti sesuai dan tidak ada kekeliruan,” ujar Zetta.

Dari kementerian, hanya tiga sekolah yang dikunjungi langsung: SMP Cicurug, SMPN 1 Nagrak, dan SMPN 2 Cibadak. Namun, sekolah-sekolah lain tetap diundang untuk menerima arahan dan menyampaikan laporan progres masing-masing.

Dalam kesempatan itu, tim kementerian menekankan bahwa rehabilitasi gedung sekolah tidak boleh sebatas memperbaiki bangunan lama. Inovasi harus muncul untuk menjawab persoalan klasik yang hampir setiap tahun dikeluhkan:

1. Gelap (kurang cahaya)

2. Gerah (ventilasi buruk)

3. Bau (sirkulasi udara kurang optimal)

Zetta menjelaskan bahwa ketiga masalah tersebut menjadi fokus kementerian karena berpengaruh langsung terhadap kenyamanan dan kualitas belajar siswa.

“Anak-anak aktivitasnya tinggi. Ruang kelas harus nyaman. Masalah gelap, gerah, dan bau ini harus punya solusi berkelanjutan. Kabupaten Sukabumi sendiri sudah punya program pengembangan tiap tahun,” tambahnya.

Pembangunan rehabilitasi dilakukan tidak serentak karena menggunakan pola sewa kelola, berbeda dengan sistem kontraktual. Namun, kementerian menegaskan bahwa seluruh pekerjaan harus selesai sebelum 31 Desember, termasuk administrasi.

Dalam satu bulan ke depan, akan ada pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada keretakan atau kekurangan pada bangunan.

Zetta menegaskan bahwa pembangunan sudah bagus, tetapi tanpa pemeliharaan, fasilitas akan cepat rusak, terutama karena dinamika siswa yang masih aktif.

“Kadang anak-anak main bola terlalu kencang kena kaca. Itu harus jadi perhatian. Bangunan ini harus dijaga bersama, baik oleh sekolah, orang tua, maupun masyarakat,” ujarnya.

Kehadiran tim kementerian memberi sinyal kuat bahwa transparansi, progres, dan pemeliharaan sekolah menjadi prioritas nasional. SMPN 2 Cibadak dan sekolah lainnya diharapkan mampu menerapkan inovasi agar proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman dan aman.

 

Reporter : Sony Sodikin

Komentar