JAKARTA | Proyek gorong-gorong yang berada di wilayah RW 01 Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur diperkirakan menelan anggaran APBD lebih dari 1,5 miliar rupiah. Hal itu dikatakan ketua RW 01 Hartoyo ketika di konfirmasi wartawan di kediamannya, kamis (23/9/2021).
Hartoyo menyebut pembuatan gorong-gorong itu telah lama ditunggu-tunggu mengingat sering terjadinya kemampetan aliran air oleh curah hujan. “Kami senang juga, karena gorong-gorong di wilayah ini akhirnya teralisasi. “Kata Hartoyo.
Lebih lanjut dia mengatakan meski terjadi gangguan lingkungan atas proyek gorong-gorong itu, warga nya cukup bersabar menanti selesainya pekerjaan yang akan menghabiskan waktu selama 75 hari kalender sejak awal bulan September 2021.
Meski demikian, Hartoyo menyatakan sebelum dilaksanakan pekerjaan oleh Pelaksana pemenang tender dari Sudin SDA Kota Administrasi Jakarta Timur, pihak pelaksana bersama konsultan pekerjaan gorong-gorong telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
“Mereka sudah sosialisasi sebelum melakukan pekerjaan itu, dan pernah juga mengatakan dampak selama pekerjaan nanti akan mengganggu aktifitas warga. “Ucapnya.
Disambangi dirumahnya, setelah wartawan konfirmasi ke pengawas proyek gorong-gorong melalui WhatsApp pribadinya Bonar, tertulis bahwa berdasarkan keterangan pelaksana, pihaknya telah mengecek untuk segala sesuatunya satu pintu ke pak RW 01. Tentunya hal itu telah berimbas pada asumsi negatif.
Terpisah, Humas Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia mengatakan bahwa proyek gorong-gorong yang dikerjakan oleh pelaksana pemenang tender banyak ditemui kesalahan yang cukup fatal. Diantaranya tidak terdapat papan pelaksana kerja, dan terkesan pekerjaan yang dilakukan terburu-buru sehingga merugikan warga yang lain.
“Pekerjaannya asal-asalan, terkesan kejar deadline, tanah galian gak karuan beramparan di jalan, debu bekas galian tanah maupun bahan gorong-gorong kemana mana, dan kemarin habis hujan jadi licin sehingga berdampak buruk buat warga yang lalu lalang. “Beber Ferry.
Bahkan Ferry menyebut pihak pelaksana proyek seperti alergi dengan wartawan. Untuk itu, Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia akan melakukan konfirmasi ke Sudin SDA Jakarta Timur dan meminta Proyek gorong-gorong ini dihentikan sementara sebelum adanya perbaikan sistem kerja yang sesuai aturan.
“Kami akan meminta agar proyek ini dihentikan sementara sampai pelaksana melaksanakan aturan yang sesuai. “Jelasnya.
Selain adanya temuan pekerjaan yang asal-asalan, Ferry juga menduga adanya ketidaksesuaian speck pekerjaan sesuai Pagu anggaran. “Itu juga akan kami minta BPK untuk mengauditnya, ini jelas pengawasan pekerjaan ngasal juga. “Pungkasnya.[]