Prajurit Peduli, Rakyat Sehat: Satgas TNI Gelar Pelayanan Kesehatan Gratis di Kampung Gigobak Distrik Sinak

TNI & Polri24 Dilihat

Media Mabes Bharindo.com

Di tengah kerasnya medan dan tantangan tugas perbatasan, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti tetap menunjukkan sisi kemanusiaan yang hangat dan penuh kasih. Melalui Pos Kout Sinak, mereka melaksanakan kegiatan Binter Terbatas berupa pelayanan kesehatan gratis kepada warga Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, pada Sabtu (26/7/2025).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sertu Ahmad Razali, yang dengan penuh kesabaran memeriksa kesehatan warga satu per satu, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Tidak hanya sekadar memeriksa tekanan darah dan memberikan obat, para prajurit juga menyisipkan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat kepada masyarakat.

Puluhan warga tampak antusias dan merasa terbantu. Mereka duduk berkelompok di bawah sinar matahari, menyambut hangat kehadiran para prajurit TNI yang berseragam lengkap namun berhati lembut. Anak-anak yang biasanya pemalu pun tampak ceria, bahkan ada yang memeluk prajurit sambil tersenyum penuh rasa aman.

Danpos Kout Sinak, Letda Ckm Muh Akbar Amd.Kep, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga pelindung dan pengayom rakyat.

> “Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Di tempat-tempat seperti ini, di mana akses ke fasilitas medis masih sangat terbatas, TNI hadir untuk menjembatani. Kami ingin rakyat merasa bahwa negara selalu hadir, bahkan di titik paling ujung sekalipun,” ungkap Letda Akbar.

Ia menambahkan bahwa pelayanan kesehatan ini akan terus dilakukan secara berkala di wilayah tugas Satgas Yonif 700/WYC untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan kemanusiaan.

Melalui kegiatan ini, Satgas Yonif 700/WYC tidak hanya menjaga perbatasan secara fisik, namun juga menumbuhkan rasa persaudaraan dan kepercayaan dari hati rakyat Papua yang tulus.

“Kami hadir bukan hanya sebagai tentara, tapi sebagai saudara,” tutup Sertu Ahmad Razali dengan senyum sederhana namun penuh makna.

 

Fr Mbs

Komentar