Polres Kubu Raya Gelar Sholat Ghaib dan Doa Bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan

TNI & Polri44 Dilihat

Polres Kubu Raya menggelar sholat ghaib dan doa bersama untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia dalam insiden saat demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8/2025).

 

 

Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baitul Mu’min, Sungai Ambawang, Kubu Raya, tersebut diikuti oleh puluhan personel Polres Kubu Raya bersama warga sekitar dengan penuh khidmat.

 

Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, S.I.K., M.H., melalui Kasubsi Penmas, Aiptu Ade, menjelaskan bahwa pelaksanaan sholat ghaib ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus kepedulian keluarga besar Polres Kubu Raya terhadap almarhum.

 

“Sholat ghaib ini dilaksanakan untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan yang meninggal saat insiden demo di Jakarta, sekaligus memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa dan negara,” ujar Aiptu Ade, Sabtu (30/8/2025).

 

Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk keselamatan para petugas keamanan yang tengah menjalankan tugas pengamanan, agar senantiasa diberikan perlindungan, kekuatan, dan kesehatan.

 

“Ini adalah wujud kepedulian kami dari keluarga besar Polres Kubu Raya. Semoga almarhum Affan Kurniawan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” tambahnya.

 

Sholat ghaib dan doa bersama tersebut tidak hanya diikuti oleh anggota Polres Kubu Raya, tetapi juga warga sekitar yang turut hadir. Pada kesempatan itu, Kapolres Kubu Raya melalui Aiptu Ade menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum.

 

“Kami dari Polres Kubu Raya turut berduka cita atas meninggalnya saudara kita, Affan Kurniawan. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya.

 

Doa bersama yang digelar dengan penuh kekhusyukan itu ditutup dengan harapan agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian dan keselamatan, serta para petugas keamanan selalu diberi kekuatan dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

 

Red. Sri Sundari

Komentar