Mabes bharindo NTB.Mataram.Pasca di launching pada tanggal 30 September 2020 (tahun lalu), Kampanye Sehat Award 2020 Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (27/5/2021), resmi diumumkan Polda NTB.
Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., yang menginisiasi Kampanye Sehat Award 2020 berbasis lomba, dalam sambutannya pada acara pengumuman pemenang di Tribun Lumbung Lapangan Bhara Daksa mengungkapkan, pengumuman pemenang sengaja digelar setelah seluruh tahapan pemilukada rampung (selesai).
“Karena kalau diumumkan sebelum penetapan pasangan calon yang menang bisa bahaya, karena nanti akan mempengaruhi opini di tingkat pemilihan,” ungkap Kapolda.
Menurut mantan Kadiv Humas Polri itu, Kampanye Sehat Award 2020 merupakan program kolaboratif seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dengan penyelenggaraan pemilukada dalam upaya memitigasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Semua upaya yang kita lakukan bersama ini adalah program kolaboratif, dalam menginterfensi hal-hal yang tidak diinginkan di era pandemi Covid 19. Bukan hanya kerawanan kamtibmas, gangguan keamanan dan lain-lain, tetapi khusus untuk pemilihan (pemilukada, red) ini adalah untuk menurunkan kurva penularan Covid-19,” kata M. Iqbal.
Artinya, Jenderal Polisi bintang dua itu menjelaskan, Kampanye Sehat ditujukan untuk stimulisasi agar tim sukses serta bakal pasangan calon, lebih mematuhi protokol kesehatan dalam semua tahapan masa kampanye, sehingga Covid-19 dapat dikendalikan bersama.
“Saya apresiasi kepada seluruh instansi terkait serta semua kontestan. Alhamdulillah, bahwa hari ini terjawab angka kurva tidak terlalu naik, dan terbukti penyebaran Covid-19 di Bumi Gora ini sampai hari ini kita bisa kendalikan,” tandasnya.
“Satu-satunya Provinsi yang mengadakan lomba Kampanye Sehat adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mari kita tetap semangat untuk melakukan perbaikan di tahun-tahun yang akan datang. Keselamatan rakyat menjadi nomor satu,” tutup M. Iqbal.
Sementara Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam kesempatannya mengapresiasi inisiasi dan inovasi, yang dilakukan Polda NTB di bawah kepemimpinan Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., terkhusus kaitannya dengan gelaran Kampanye Sehat dalam perhelatan Pemilukada Serentak.
“Kampanye Sehat ini adalah inovasi yang sangat cemerlang yang digagas oleh Kapolda NTB, sebab pada saat itu kita harus berhadapan mulai dari mengumpulkan para bakal pasangan calon, kemudian membuat kesepakatan, hingga mendeklarasikan Kampanye Sehat, ini betul-betul vitamin bagi jajaran Forkopimda Provinsi NTB,” ujar Wagub NTB.
Selain itu, Wagub NTB juga mengapresiasi atas kesanggupan seluruh pasangan calon Bupati/Walikota, dalam memperketat protokol kesehatan (prokes) dalam setiap tahapan kampanye Pilkada Serentak 2020.
“Alhamdulillah, kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. Semua ini bisa terjadi karena tindakan promotif dan preventif,” ucapnya.
Tak hanya Wagub NTB, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Suhardi Soud dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) M. Khuwailid, dalam kesempatannya juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Kampanye Sehat Pemilukada 2020.
Untuk diketahui, dalam pengumuman Kampanye Sehat Award 2020 yang juga dihadiri Wakapolda NTB,Wakil Ketua DPRD NTB H. Mori Hanafi, Danlanal Mataram, Danlanud ZAM Rembiga, para Pejabat Utama (PJU) Polda NTB serta perwakilan Tim Sukses paslon Bupati/Walikota, yang berkontestasi pada Pilkada Serentak tahun 2020 lalu, telah terpilih tiga paslon yang mana selama masa kampanye, terbukti sesuai penilaian dewan juru dari Universitas Mataran (Unram), tetap menjaga sekaligus memperketat protokol kesehatan.
Pada puncak acara, diumumkan peraih Kampanye Sehat Award 2020 pertama yakni Paslon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si. dan TGH. Abdul Manan, Lc. Sedangkan pada urutan kedua diraih paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin dan Fud Syaifudin, sementara di urutan ketiga diraih paslon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Ir. H. Baihaqi dan Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi. (*)
Komentar