Plester dan Tembok Pelur Kurang Tebal, Pembangunan Drainse di Desa Cibatu Disoal Warga

Daerah119 Dilihat

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, bharindojabar.com. – Hasil dari pembangunan drainase di Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi mengecewakan warga. Soalnya lapisan plesteran pada dinding drainase dinilai kurang tebal. Selain itu, tembok pelur pada dasar drainase juga dianggap terlalu tipis.

Warga khawatir, dengan plester dan tembok pelur pada saluran drainase yang kurang tebal, lapisan tembok cepat habis karena terkikis oleh aliran air dan hujan.

Lokasi pembangunan drainase itu terletak di Kampung Lanajaya Dusun Cibatu RT 01 RW 02 Desa Cibatu. Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, tebal plester dan pelur drainase hanya 2 cm. Namun menurut Ketua RT 01 RW 02 Mastego yang juga menjadi pekerja di proyek, ketebalan plester dan tembok pelur mencapai 5 cm.

“Tebal plester dan tembok pelur 5 cm. Ketebalan ini memenuhi syarat,” kata Mastego, Selasa (28/9/2021).

Pernyataan Mastego itu tidak sesuai dengan hasil investigasi di lapangan. Beberapa orang warga juga dapat mengira-ngira, ketebalan plester dan pelur itu tidak kurang dari 2 cm.

“Kami mendapat informasi dari para pekerja proyek yang menyebutkan, ketebalan plester dan pelur itu 5 cm. Kalau 5 cm itu bagus dan cukup. Tapi berdasarkan investigasi di lapangan, ketebalannya sekitar 2 cm,” kata seorang warga Dusun Cibatu yang sering berkeliling di lokasi proyek drainase.

Seharusnya, ujar dia, plesteran drainase dan pelur pada saluran bawah itu dikasih tebal dengan ukuran paling maksimal. Tujuannya agar saluran drainase awet dan tahan lama karena tidak mudah terkikis oleh gerakan air.

“Jadi jangan asal-asalan pasang plester dan pelur semennya. Harus tebal dan maksimal agar hasilnya dapat dinikmati masyarakat lebih lama,” tuturnya.

Pembangunan drainase di Desa Cibatu menggunakan dana dari banprov sebesar Rp71.050.000 dengan volume pekerjaan 157 meterpersegi. (*)

Komentar