Banyak cara memperingati Hari Kartini, mulai dari pawai budaya yang menonjolkan Kebaya ala Kartini, hingga seminar yang bertema mengenai perjuangan seorang wanita.
Seiring dengan perkembangan zaman, lalu bagaimana seharusnya Kartini Zaman Now? Yana Syam ketua KOMASA sedikit berbagi pemikiran mengenai apa yang harus dilakukan para Kartini Zaman Now tersebut.
“Kartini Zaman Now haruslah wanita yang multitasking namun feminin, tangguh tapi penuh kasih, pemimpin tapi tetap seorang ibu,istri dan putri di keluarga,” kata Yana saat ditemui awak media mabes bharindo .com, Senin (6/4/2021).
Umar Sinaga menuturkan, artinya wanita saat ini harus memperjuangkan kesetaraan tanpa melupakan harkatnya sebagai wanita baik dari sisi budaya maupun agama.
“Itu berarti wanita yang berkarya dan berjuang setara dengan laki-laki untuk mendapatkan haknya setara dengan laki-laki,” tambah dia.
Namun sebagai wanita yang menjadi ibu dan istri, Umar berpendapat wanita juga mempunyai tanggung-jawab mendukung laki-laki yang menjadi suami dan imam rumah tangga serta bertanggung-jawab penuh membesarkan dan mendidik anak.
Untuk itu, dalam memperingati Hari Kartini kali ini, dirinya tetap menjalankan tugasnya sebagai ketua SPI. Imbuhnya
PIRA Kabupaten Sukabumi, melakukan acara peringatan Hari Kartini.
Hari Kartini identik dengan kaum wanita, dimana Kartini sebagai salah seorang sosok pahlawan wanita yang gencar memperjuangkan emansipasi wanita dengan tanpa pamrih.
Jadi sudah sepantasnya jasa-jasanya beliau untuk dikenang dan diperingati setiap tanggal 21 April. Berkat jasa-jasanya tersebut, banyak sekarang kaum wanita dalam pekerjaan menduduki posisi penting di Pemerintahan maupun di perusahaan.
Ketua PIRA kabupaten Sukabumi, Luly Ludfiah mengatakan, perjuangan Ibu Kartini sebagai pahlawan wanita sungguh sangat luar biasa dalam memperjuangan emansipasi atau persamaan hak wanita yang sekarang dirasakan oleh semua para wanita di seluruh Indonesia terutama dalam posisi pekerjaan.
“Begitu pun yang dirasakan bagi para wanita PIRA, para wanita khususnya dari sayap partai Gerindra sekarang sudah banyak yang memiliki posisi dan jenjang karier yang tinggi sama dengan kaum pria. Menyadari diberi kesempatan untuk mengoptimalkan jenjang kariernya, para wanita akan selalu melakukan yang terbaik guna memenuhi target. Tapi juga tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Artinya bertindak sebagai Politikus harus profesional begitu pun ketika pada saat dituntut sebagai wanita seutuhnya sebagai seorang istri dan ibu, kita juga profesional karena sudah merupakan kewajiban dan kodrat sebagai seorang ibu. Selain itu juga merupakan landasan tugas agama,”tutur Luly usai acara peringatan hari Kartini di Renzo Edukapark, Jalan Primer, Kp. Tanjungsari, Desa Sekarwangi, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi. Jawa Barat,
Menurutnya, acara ini untuk mengingatkan dan mengenang jasa-jasa Kartini sebagai sosok pejuang wanita dalam memperjuangan kesamaan gender. Harapakannya dituntut untuk selalu profesional dalam bekerja, apalagi sekarang Anggota PIRA, sebagai Organisasi yang cukup besar. Tentu persaingan juga akan cukup besar, belum lagi tuntutan target yang besar juga. Artinya dengan profesionalisme ini kita harus mampu bekerja secara target, apalagi sekarang perbedaan antara perempuan dengan laki-laki relatif hampir sama. Gimana pun pungsi kita sebagai sayap partai untuk mendukung tercapai target Partai sangat besar, tuntutan itu yang harus membuat profesional.
Dikatakan Luly, kegiatan ini digelar setiap tahun, dengan kegiatan bervariasi, seperti upacara dengan berpakaian adat daerah, lomba menyanyi lagu nasional dan menyapa masyarakat dalam rangka hari Kartini, dll. Secara nasional seluruh anggota PIRA dihimbau untuk memperingati hari Kartini dengan cara mengigatkan untuk berpakaian daerah, selain itu juga ada beberapa kegiatan internal dalam rangka mempererat hubungan seluruh anggota dan kegiatan – kegiatan lainnya.
Sementara itu memperingati Hari Kartini tahun ini konsepnya kita tampil beda yang tampil semua anggota PIRA seperti dari susunan kepanitiaan, petugas upacara, sampai dari lomba-lomba semuanya wanita. Untuk perayaan hari Kartini tahun ini menggelar lomba busana adat sunda dan menyanyi. kita ada tim khusus yang menilainya, mulai dari sisi berjalan dan penampilan, Lomba ini hampir mirip lomba pemilihan Miss Universe. Penilaian ini dengan opini dari tim yang akan memilih juaranya.
“Kami sebagai wanita yang sibuk bekerja kami pun bisa tampil seperti para pria, memiliki semangat tidak pernah luntur, tapi tugas rumah tangga tetap dijalankan yang jelas ini dalam rangka memperingati dan meramaikan hari Kartini ingin meniru semangat beliau. Para pesertanya semua, dan juga dihadiri 70 orang anggota PIRA, Ormas Komasa, Garda Prabowo, dan dari SPI. Kabupaten sukabumi.” Pungkasnya.
(Sony/ Jibril)
Komentar