perkelahian siswa di dalam sekolah Polisi masuk” ada apa?

Daerah4015 Dilihat

Mabesbharindo.com | Tebing – Tinggi. SMP Negeri 1 Tebing – Tinggi merupakan sekolah vaforite (pilihan) maka setiap tahun murid SD yang baru tamat mengimpikan dapat bersekolah di sana. Namun kini sekolah itu tercemar karena perkelahian siswa di dalam sekolah.Tak pelak,Senin (12/04/2022) Polisi masuk, tapi ada apa?

Sejumlah penyidik dari unit PPA Polres Tebing – Tinggi tampak Fuad Nasution dkk melakukan penyidikan di ruang kepala sekolah. Tampak juga bersama beberapa siswa, orang tua siswa, dan para Pegawai dari Dinas Pendidikan Kota Tebing – Tinggi berkumpul entah atas undangan siapa.

Ketua LPAI Kota Tebing – Tinggi yang menghadiri peristiwa itu memberi penjelasan bahwa telah terjadi pekan lalu sejumlah siswa berkelahi seusai jam belajar di ruang kelas di SMP teraebut.

Salah seorang orang tua siswa yang terlibat perkelahian itu melaporkan ke Polres Tebing – Tinggi akan pengeroyokan terhadap anaknya. Atas peristiwa itu orang tua siswa merasa tidak senang atas pengeroyokan yang terjadi pada anaknya.

Sementara Ketua LSM Palu Independen Monitor (PAMID), Hamonangan Purba, memberikan komentar akan kejadian tersebut, Senin(12/04/2022), bahwa sudah menjadi rahasia umum banyak anak-anak titipan yang dipaksakan masuk di sekolah unggulan SMP Negeri 1 Tebinh – Tinggi.

Hal itu sangat perlu disoroti karena seleksi unggul bukan lagi berdasarkan lokasi jarak tempuh siswa, atau nominasi prestasi siswa, namun titipan siapa.

Hal itu tak luput dari kelemahan pemimpinnya yaitu Kepala Sekolah yang tidak tegas memprioritaskan anak -anak yang unggul di Sekolah SMP I Tebing – Tinggi.

Sungguh mengenaskan sekolah yang dulu mendapat unggulan menuju standar internasional, nasional, memperoleh kategori Adiwyata, pokoknya segudang julukan hebat, pavorit, the best, ternyata di tahun 2022 di masa Kepseknya Doanta Surbakti setelah menjabat 15 tahun sekolah itu viral adu jotos sesama siswa.

Namun Ketua LPAI menilai bahwa bentuk hukuman diversi terhadap anak anak diharapkan akan membuat anak-anak jera berkelahi. Maka diperlukan atensi dan kesabaran baik guru, petugas sekolah, kepala sekolah, dan orang tua agar menjaga sekolah adalah tempat yang aman, bebas dari huru hara, perkelahian, dan tempat berkompetisi yang bermoral.

Komentar