Pentingnya Kesehatan, Kabupaten Gresik Berkolaborasi Dengan Perpusatakaan Nasional RI “Semangat Untuk Sehat,Menuju Gresik Sehati Dengan Literasi”

Daerah173 Dilihat

Mabesbharindo,com

GRESIK – Kabupaten Gresik menjadi salah satu Kabupaten daerah di Jawa Timur yang mampu menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 10 persen pada tahun 2022 lalu. Dan akan menargetkan menjadi nol persen pada tahun 2024.
Stunting menurut WHO (2015) adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Pengetahuan inilah yang mendorong orang untuk mau membaca dan memaknai sehingga timbul yang namanya literasi kesehatan. Melalui literasi kesehatan, siapa pun dapat menggali potensi terbaik tubuh dan pikiran.

“Selama ini kami selalu intens dalam berkolaborasi kaitannya dengan upaya menurunkan angka stunting. Kolaborasi ini akan terus kami lakukan untuk mencapaian keberhasilan dari visi misi program Gresik Sehati,” ucap Wakil Bupati Hj. Aminatun Habibah, M.Pd. pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Kabupaten Gresik, Rabu (6/9/2023).

Kegiatan tersebut di inisiasi oleh Perpustakaan Nasional RI dan diselenggarakan pada 3 Agustus 2023 lalu di GNI Gresik dengan mengusung tema “Semangat untuk sehat, menuju Gresik sehati dengan literasi”.

“Penting bagi siapa pun untuk berliterasi. Literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global,” ucap Bapak Syarif Bando, Kepala Perpusnas RI dalam sambutannya.

Masih kata Syarif, juga mengingatkan pentingnya kesehatan, “Maka dipandang perlu adanya upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat diawali dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan itu sendiri,” imbuhnya.

Acara tersebut didukung oleh salah satu brand kopi lokal Gresik yaitu Kopi Enam Hari Signature.

“Kami mendukung acara-acara seperti ini, karena kami concern akan pentingnya Kesehatan. Kebetulan perpusnas RI kan punya misi untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat Indonesia. Maka jadilah kolaborasi seperti ini. Kolaborasi Kopi dan Literasi,” ujar Deviatri Syam, owner café Kopi Enam Hari Signature.

Sementara itu, Dokter Perpusnas RI Dr. Firlihanny Anggraini dalam sesi Talkshow menyampaikan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat yang menghadiri acara tersebut, yaitu: Senam pagi bersama, cek kesehatan gratis menggunakan alat-alat kesehatan yang juga didukung produk dari Elitech yang sudah mendapatkan banyak sertifikasi ISO dan banyak digunakan di Rumah Sakit besar di seluruh Indonesia, serta ada talkshow interaktif yang berhubungan tentang Kesehatan yang dihadiri oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya.

“Tujuan acara ini adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa pentingnya kita berliterasi khususnya literasi Kesehatan,” ucap Dr. Anggraini.

Dr. Anggraini juga menjelaskan tentang pentingnya Kopi bagi Kesehatan. Bahwa kopi bermanfaat untuk Jantung, anti kanker, peredaran darah, pencernaan, dan lainnya.

Kopi juga memiliki kandungan zat anti oksidan, sehingga bermanfaat untuk anti aging. Dan keutamaan kopi yang paling bisa dirasakan adalah membuat fokus, sehingga kita bisa lebih teliti dalam bekerja dan belajar. “Jadi kopi itu boleh ya. Termasuk saya juga kopi Lover. Kayaknya udah tau, kalau Firli mau praktek sebelumnya pasti ada kopi seduh. Biasanya itu satu sampai dua cup black coffee sehari, sangat bagus sekali,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ibu Dewi Kartikasari, S.Pd. selaku Plt. Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca menyebutkan semoga dengan adanya acara kolaborasi ini, kita semua bisa meningkatkan kepedulian di sekitar kita akan pentingnya literasi.

“Karena sosialisasi tidak bisa dijalankan hanya dari pemerintah, namun juga membutuhkan kontribusi dari berbagai kalangan mulai dari pembisnis dan juga komunitas-komunitas,” tutur Dewi.

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan kewajiban Bersama yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Tidak hanya dari pemerintah saja, tapi peran serta masyarakat serta dari kalangan pengusaha juga harus ikut terlibat.

(HR/Kaperwil Jatim)

Komentar