‎Pengembangan Tanaman Nilam di Kabupaten Sukabumi Raup Omzet Ratusan Juta

Daerah130 Dilihat

Media Mabes Bharindo

Program peningkatan tanaman nilam yang digagas oleh (UMHR) unit manajemen hutan rakyat Jampang Abadi mulai menunjukkan hasil positif di Kabupaten Sukabumi. Selasa(09/09/25)

‎Ketua UMHR Jampang Abadi, Haji Abdul Rahman, mengungkapkan bahwa panen perdana yang dilakukan baru-baru ini menghasilkan keuntungan signifikan bagi petani.

‎“Alhamdulillah kita sudah satu kali panen, dan memang harganya lagi bagus. Kemarin waktu panen kita diangka Rp1.500.000 per kilo. Dari satu hektare bisa menghasilkan 225 kilogram minyak nilam,” kata Haji Abdul Rahman, Senin (9/9/2025).

‎Dengan harga tersebut, satu hektare tanaman nilam mampu memberi keuntungan bersih hingga Rp400 juta dalam enam bulan pertama. Ke depan, panen bahkan bisa dilakukan setiap tiga bulan sekali.

‎Selain fokus pada nilam, UMHR Jampang Abadi bersama anak-anak muda juga mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pakan ayam petelur. Program ini telah berjalan dan menunjukkan hasil baik, di mana tingkat produktivitas telur ayam mencapai 98 persen.

‎Haji Abdul Rahman menuturkan, saat ini luas lahan yang ditanami nilam sudah mencapai sekitar 15 hektare yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Jampang Tengah. Ia berharap tanaman nilam dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat Sukabumi.

‎“Nilam ini tanaman asli dari Aceh, dan kita kembangkan varietas Sidikalang yang kualitasnya terbaik. Hasilnya sudah diminati pasar internasional, seperti dari Prancis dan Azerbaijan,” jelasnya.

‎Meski demikian, ia mengakui masih banyak petani yang menahan hasil panen karena harga jual minyak nilam masih berfluktuasi. Para petani memilih menyimpan hasil panen sambil menunggu harga kembali stabil di kisaran Rp1,3 juta hingga Rp1,5 juta per kilogram.

‎“Harapan kami, masyarakat bisa menyisihkan sebagian lahannya untuk nilam. Kalau dikembangkan serius, nilam bisa jadi peluang besar kesejahteraan petani Sukabumi,” pungkasnya.

 

 

( Herlan)

Komentar