MABESBHARINDO, Jakarta | Tiga green house yang dibangun di lahan seluas 2.000 m2 di wilayah RT 05 RW 010 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing dimanfaatkan sebagai lokasi budidaya melon ithanon dengan sistem tanam menggunakan polybag.
Pengelola Kebon Melon Hijau Daun RW 010 Kelurahan Rorotan sekaligus perwakilan Jaringan Pertanian Nasional(JPN) Wilayah Jakarta Utara, Andre menegaskan proses menanam buah melon tidak semudah yang dibayangkan karena membutuhkan keahlian khusus.
“Awalnya sempat gagal namun kita terus mencoba hingga berhasil memanen buah melon di hari ini. Mulai dari tanam benih sampai masa panen membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan. Sedangkan kendalanya adalah hama dan air kemudian setelah panen harus dimulai dari awal lagi untuk proses menanam kembali,” ungkap Andre saat ditemui di Kebon Melon Hijau Daun RW 010 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Selasa (16/11).
Diperkirakan, untuk tiga green house yang masing-masing ukurannya 600 m2 akan menghasilkan 2 ton buah melon. “Itu kalau kondisi tanamannya bagus tapi jika tidak hanya akan panen setengahnya karena perawatannya luar biasa. Nantinya, buah melon itu akan dipasarkan secara online dan melalui WhatsApp Group dengan harga sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 80 ribu,” terangnya.
Kelebihan dari buah melon ithanon adalah rasanya yang lebih manis. “Untuk harga memang lebih mahal dari jenis lainnya karena jarang yang bisa menanam dan memperoleh hasil yang bagus. Itu yang menjadi tantangan bagi kita untuk mengembangkan budidaya melon di wilayah Jakarta Utara. Namun, kita akan terus belajar untuk mengatasi berbagai kendala yang ada,” pungkas Andre.
Komentar