Pengacara Alamsyah SH Himbau Bupati Sergai Jangan Libatkan Ulama Dalam Berbagai Kegiatan Kecuali Urusan Agama, Tokoh Agama Sergai H.Syahrul Nasution : Perkataan Itu Menyakiti Perasaan Umat Islam
Sergai,Mabes Bharindo com – Tokoh Agama Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai),Sumatera Utara yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Dolok Masihul H.Syahrul Nasution Selasa (8/3/2022) menyayangkan dan mengecam keras himbauan yang disampaikan oleh Pengacara Alamsyah SH belum lama ini dihadapan wartawan di Mapolres Sergai yang tersebar luas di media sosial Facebook dalam bentuk video yang berdurasi lebih kurang 3 menit 47 detik. Ia menilai himbauan tersebut dapat menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat dan menyesatkan.
“Sebaiknya saudara Alamsyah mengkoreksi diri dan berkaca di depan cermin yang besar di rumah sehingga anda akan tahu sudah pantaskah anda menyampaikan himbauan tersebut?” Kami ulama sangat tersinggung dengan statemen anda tersebut. Jangan anda ingin pisahkan ulama dengan umara (Pemerintah). Nah, jika anda berprofesi sebagai pengacara maka jalankan profesi anda tersebut dengan benar, berakhlak yang mulia sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kata yang benar dan jauhi kebohongan. Mari kita saling menghormati demi menciptakan kehidupan yang harmonis lagi Religius sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Sergai.
Dari mekar Kabupaten Sergai hingga terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Sergai sampai sekarang Pemerintah Kabupaten Sergai tidak pernah jauh dari ulama. “Jangan dikarenakan anda ingin membela klien yang kalah dalam seleksi Dewan Pendidikan Sergai lantas anda ingin pisahkan ulama dengan Umara. Kami sangat keberatan dengan ucapan anda tersebut dan meminta kepada Kapolres Sergai agar segera mengusut tuntas permasalahan dugaan penghinaan terhadap ulama. Diahrapkan pihak Polres Sergai tidak mengulur-ulur waktu dalam penanganan kasus ini.Ujar Syahrul Nasution.
Sebagai bahan ingatan, Alamsyah SH yang dikonfirmasi via WhatsApp pada tanggal 24 Februari 2022 lalu terkait himbauan tersebut malah mengatakan “ Boleh dilibatkan dalam pembangunan terkhusus bidang keagamaan, mksud dari satetement saya seperti msalah pansel, dan kedepannya msalah2 lain yg diberikan SK khusus…karena mengantisipasi sperti hal yg terjadi dalam pansel dinas pendidikan yang akhirnya dipelintir orang seolah2 terjadi penghinaan terhadap ulama, disergai ini tidak ada yg menghina ulama krna mayoritas Sergai adalah muslim,…smua itu utk menghindari agar tidak terjadi polemik jika ada masyarakat yg keberatan dan mengkritik…ULAMA harus lebih ditugaskan utk kepentingan yg kaitannya dengan agama, pembangunan SDM (perlu agama)….demikian bang juhari.
Komentar