Pemkab Sragen Lakukan Penyemprotan Kandang Ternak Serentak di 20 Kecamatan

Uncategorized2408 Dilihat

Mabes Bharindo.com | Sragen  –  Untuk meminimalisir penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sragen Pemkab Sragen melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen melaksanakan gerakan Penyemprotan secara serentak ke kandang dan ternak Jumat pagi (10/6) di 20 kecamatan Kabupaten Sragen.

Mengingat saat ini berdasarkan data terbaru per Kamis (9/6/22) jumlah ternak yang terpapar mencapai 453 ekor dengan jumlah penambahan kasus baru 23 ekor, kasus aktif 318 ekor, sembuh tidak menunjukkan gejala klinis 105 ekor dan mati 30 ekor. Kecamatan Kedawung menjadi kecamatan paling banyak terpapar kasus PMK.

Maka Pemkab Sragen melakukan penyemprotan disinfektan Eco Enzym yang ramah lingkungan yang berasal dari fermentasi buah dan sayur bantuan dari PMI Sragen sebanyak 105 liter. Setiap kecamatan menyiapkan 5 titik kandang ternak oleh tim penyemprot dari OPD yang telah ditunjuk. Untuk kandang yang tidak termasuk sampling disemprot secara mandiri oleh masing-masing desa.

Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati meninjau langsung kegiatan tersebut didampingi Wakil Bupati H. Suroto, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen serta beberapa Kepala OPD Kabupaten Sragen di desa Mojorejo Kecamatan Karangmalang di kandang sapi milik Bapak Sadono.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen Rina Wijaya, ST menjelaskan  penyemprotan disinfektan ini dilakukan di 5 titik di setiap kecamatan. Sedangkan untuk kandang  lainnya yang tidak termasuk dalam sampling disemprot secara mandiri yang diprakarsai oleh desa masing-masing.

“Kita mendapat bantuan Eco Enzym dari PMI Sragen sebanyak 105 liter yang dibagi kepada 5 titik kandang untuk masing-masing kecamatan 5 liter dan 10 liter untuk kecamatan karangmalang.”ungkap Rina.

Ia menjelaskan pula perihal pasar hewan yang ditutup untuk saat ini pihaknya  masih memperpanjang penutupan pasar hewan sampai (24/6) mengingat kasus PMK di Kabupaten semakin meningkat.

Bupati Yuni menerangkan disinfektan Eco Enzym merupakan disinfektan yang ramah lingkungan dan alami sehingga dapat disemprotkan sesering mungkin. Penyemprotan dapat dilakukan kepada ternak dan kandang secara merata khususnya pada mulut dan kaki sapi. Petugas penyemprotan dipastikan bebas dari PMK agat tidak mejadii vektor (pembawa penyakit) bagi ternak.

“Saya berharap keadaan segera membaik. Saat ini Sragen sudah berada pada zona merah yang berarti disetiap kecamatan sudah terdeteksi ada penyakit PMK. Cara yang paling pas adalah dengan cara membersihkan kandang secara berkala dan jika ada ternak yang sakit untuk segera dikarantina dan diobati.

Pada Bulan Agustus mendatang pihaknya akan segera mendapatkan bantuan vaksin dari pemerintah pusat untuk itu pihaknya pun masih mendata jumlah sapi yang ada di Kabupaten Sragen. Diharapkan dengan suntikan vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh ternak.

Selanjutnya Bupati Yuni menjelaskan menjelang hari Raya Idul Adha pihaknya telah bekerjasama dengan TNI/Polri terutama Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengecek ternak (clearance) dengan mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Mantri Kesehatan/Dokter Hewan dengan masa aktif hanya 12 jam.

“Intinya kita minta bantuan teman-teman TNI/Polri untuk dapat mengamatii dan melaporkan apakah ternak-ternak tersebut boleh disembelih atau dijadikan hewan qurban. Semua yang akan disembelih harus mempunyai SKKH. Kita harapkan yang disembelih untuk qurban adalah ternak yang betul-betul sehat.’pungkasnya.


Baca Juga : 

 

Kontributor : Mujianto

Komentar