MABES BHARINDO |BOJONEGORO — Agenda Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yakni Sambang Desa Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah untuk tahun 2021 kembali digelar. Untuk agenda pertama tahun ini, digelar di Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Rabu (7/4/2021).
Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Sekaran, menerapkan Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19. Agenda tersebut, dihadiri Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Kepala OPD, Camat Balen, Kades se-Kecamatan Balen, PKK, perangkat desa, lembaga desa, tokoh masyarakat dan warga setempat.
Seperti tahun sebelumnya, dalam Sambang Desa ini, menjadi sarana menyerap aspirasi langsung di masyarakat Bojonegoro kepada Bupati Anna Muawanah, serta dinas-dinas terkait yang menjawab langsung bagaimana perosalan yang ditemui masyarakat.
Seperti halnya pada Sambang Desa pertama tersebut, harapan warga terkait jalan dan persoalan petani terkait harga gabah, langsung dijawab oleh Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Anna menyampaikan saat akan menuju ke lokasi acara, jalan dari Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, kurang bagus dan masih paving. Langsung dikonfirmasi kepada Dinas PU Bina Marga Kabupaten Bojonegoro.
“Bulan Mei 2021 mendatang sudah dimulai untuk poses pembangangunan jalan sepanjang 7KM dari Sobontoro. Terkait permasalahan petani, kita terus cari solusi bersama. Salah satunya merancang BUMD di bidang pertanian ke depan. Inilah tujuannya Sambang Desa, untuk melihat langsung persoalaan di masyarakat,” kata Bupati Anna.
Bupati menambahkan, dalam agenda Sambang Desa, paling banyak ditanyakan diantaranya terkait pertanian, sumberdaya air, serta infrastruktur.
Bupati Bojonegoro Anna Muawannah menjelaskan, harga gabah turun dikarenakan Bulog memang sudah tidak menyerap gabah petani sejak 2019 dan tidak menjalankan program pemerintah seperti raskin lagi.
“Pemkab ingin menyelesaikan, tapi regulasi tidak memungkinkan. Sehingga agar harga gabah tidak lagi anjlok akan dibuatkan BUMD khusus pertanian yaitu PT. Pangan Mandiri,” jelas Bupati Anna saat menghadiri acara Sambang Desa di Desa Sekaran, Kecamatan Balen Rabu (7/4/2021).
Bupati menjelaskan, BUMD yang bergerak di bidang pertanian itu nantinya akan membantu petani ketika harga gabah anjlok. Sehingga antara Program BUMDes dan Program Petani Mandiri akan bersinergi.
“Saya sudah menyampaikan untuk menahan sekurangnya dua minggu dan paling lama satu bulan saja. Harga gabah akan kembali naik karena daerah lain defisit beras, sementara Bojonegoro surplus. Jadi harga gabah pasti naik,” terangnya.
Salah satu petani asal Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Mursid menyampaikan pertanian di desa-desa mengalami kendala. Salah satu penyebab karena tingginya biaya perawatan dan turunnya harga gabah sehingga hasil tani tidak bisa mencapai maksimal.
“Kami petani mengusulkan harga gabah stabil, musim panen raya pemerintah sigap merespon harga gabah, dan pupuk bersubsidi,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Helmy Elisabeth menegaskan, Bulog sudah tidak bisa membeli gabah kering giling dan beras seperti dulu. Bulog saat ini hanya bisa menyerap beras untuk bencana.
“Pemkab tidak akan tinggal diam. Bersama Ibu Bupati bahkan kita ke dirut Bulog untuk mempertanyakan hal ini. BUMD khusus pertanian karena Pemkab tidak bisa langsung beli dari petani.”
Helmy menghimbau agar Program Petani Mandiri tetap dijalankan. Wilayah Kecamatan Balen terdapat 63 kelompok tani yang sudah dapat Kartu Petani Mandiri (KPM). Rinciannya, pada 2021 terdapat 28 kelompok, sisanya di 2022 akan tuntas.
“Sehingga di Sambang Desa mengahadirkan langsung ada Kepala Dinas Pertanian, Dinas PU Bina Marga, dan PU SDA, serta OPD yang lain, yang mampu menjawab permasalahan masyarakat langsung,” ulas Bupati Anna. (MASHURI)
Komentar