MABESBHARINDO, Jakarta | Rukun Warga (RW) 010 Kelurahan Kelapa Gading Timur berinovasi dalam pemilihan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK).
Tak lagi dengan cara konvensional, pesta demokrasi itu dilakukan dengan bantuan sebuah aplikasi digital E-Vote. Alhasil proses pemungutan dan penghitungan suara pun tergolong efisien baik sisi waktu maupun biaya.
Sekretaris Kota Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit mengapresiasi inovasi yang dihadirkan Panitia Pemilihan Bakal Calon (PPBC) LMK RW 010 Kelurahan Kelapa Gading tersebut.
Proses pemungutan dan penghitungan suara terhadap empat calon LMK pun menjadi lebih efisien.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada PPBC yang telah berinovasi menghadirkan aplikasi E-Vote dalam pemilihan LMK RW 010,” kata Abdul Khalit, saat ditemui di Gelanggang Remaja Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (27/11).
Dengan adanya aplikasi E-Vote ini, dia berharap menjadi panutan (role model) pesta demokrasi lainnya di DKI Jakarta.
Terlebih adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah, PPBC, pengurus RW, masyarakat, maupun swasta yang senantiasa memberikan dukungan sehingga pemilihan LMK berjalan sukses.
“Tentu ini semua tidak mungkin berjalan sukses kalau semuanya tidak mendukung dan menaati. Kami salut kepada warga RW 010 Kelapa Gading Timur. Pesan kami kepada LMK terpilih bisa menjadi jembatan aspirasi masyarakat dengan pemerintah. Utamanya mengetahui kebutuhan Pemrov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Ketua RW 010 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Roy Sirait menerangkan penggunaan aplikasi E-Vote berawal dari penawaran inovasi tim remaja Masjid Ad-Da’ Wah.
Dinilai adil, tawaran itu pun bersambut gayung dan akhirnya digunakan oleh PPBC dalam pemilihan LMK RW 010.
“Aplikasi ini pertama kali digunakan di DKI. Keuntungannya cepat dan lebih akurat,” jelasnya.
Diketahui, Sukarno terpilih sebagai LMK 010 Kelurahan Kelapa Gading Timur dengan perolehan 79 suara. Dia mengalahkan tiga calon lainnya seperti W. Sustikawati yang memperoleh 57 suara, Seriana Girsang yang memperoleh enam suara, dan M. Handry Imansyah yang memperoleh dua belas suara.
Komentar