*Pemerintah Kecamatan Cisolok dan BBKSDA Provinsi Jawa Barat Gelar Sosialisasi dan Edukasi Kepada Warga

Daerah121 Dilihat

Media Suara Mabes SMI

Sukabumi – Pemerintah Kecamatan Cisolok bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BBKSDA) Jawa Barat menggelar sosialisasi dan edukasi kepada warga di Desa Pasirbaru.Hal tersebut dilaksanakan akibat konflik antara warga dan satwa liar macan tutul di Desa Pasirbaru tepatnya di daerah Sawah garing Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Senin (18/9/2023).

Sosialisasi, edukasi,serta pencegahan juga penanggulangan tersebut digelar , akibat beberapa waktu yang lalu sempat viral di media sosial dan media online pemberitaan adannya satwa liar macan tutul yang turun gunung dan berkonflik dengan warga yang mengakibatkan Satwa liar tersebut mati

Setelah gelaran sosialisasi dibeberapa titik, tim yang dipimpin Camat Cisolok, BBKSDA , TNGHS, dan Polisi Hutan terjun langsung ke lokasi kejadian.

 

Saat di wawancara awak media MBS, Kabid BBKSDA Provinsi Jawa Barat wilayah 1, Diah didampingi Kasi BBKSDA wilayah 2 Bogor menyampaikan,

 

” Kami dari BKSDA bersama tim mendatangi Desa Pasir Baru kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dalam rangka penanggulangan konflik satwa liar macan tutul dan warga ,

 

” Macan tutul ini adalah  satwa liar dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK No. 106 Tahun 2018. Selain sudah termasuk Endagered (EN: Terancam) menurut IUCN, macan tutul juga masuk ke dalam Appendix I CITES,” ucapnya.

 

selanjutnya Diah menyampaikan , intinya kami mengedukasi masyarakat, kenapa terjadi konflik,makanya kita cek kelapangan untuk tau sebabnya seperti apa. terangnya.

 

Lebih lanjut Diah mengatakan ,menurut infomasi dari masyarakat macan tutul berkeliaran atau keluar dari hutan,makanya kita melakukan pencegahan salah satunya menabur kotoran singa di jalur perkiraan keluar masuk macan tutul,imbuhnya .

 

Diah juga menghimbau masyarakat Agar menjaga kelestarian hutan serta satwa liar apalagi satwa yang di lindungi

 

“Himbauannya kepada masyarakat mari kita jaga hutan,karena macan tutul rumahnya di hutan,dia (macan tutul) tidak akan keluar kalau tidak ada sesuatu yang menyebabkan keluar,masyarakat yang memiliki sawah atau kebun yang berbatasan dengan hutan harus memperhatikan itu,kalau ketemu dengan macan tutul jangan di bunuh karena satwa tersebut dilindungi.tandasnya.

 

Hal senada juga di sampaiakan Camat Cisolok Drs Jenal Abidin M.AP.

 

“Hari ini kita dengan Balai Besat Konservasi Sumber Daya Alam ( BBKSDA ) wilayah satu Bogor beserta jajarannya melaksanakan kegiatan informasi,komunikasi,edukasi plus simulasi ,Tadi kita memberikan sosialisasi sekaligus edukasi ke beberapa titik di sekitaran Desa Pasirbaru.ucapnya.

 

“Mereka memberikan edukasi bagai mana kita menjaga hutan yang di didalamnya flora,fauna mahluk hidup lainnya,harus bisa membuat simbiosis mutualisme.”

 

Tadi kita menabur kotoran singa supaya hewan buas idak turun lagi,harapan serta himbauan kepada masyarakat kita harus menjaga flora dan fauna supaya ekosistem terjaga dengan baik.jelasnya.

 

Salah satu perwakilan warga, Ahdar Tauhid, sekaligus tokoh masyarakat Desa Pasirbaru,

 

mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turun mengatasi permasalahan macan tutul di daerah nya.

 

” Sebagai warga Masyarakat Banyak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sekarang turun tangan , baik Itu dari Pihak BBKSDA ,Taman Nasional , Pemerintah Kecamatan,aktivis pemerhati satwa yang di lindungi, perangkat Desa dan tokoh pemuda, atas pencerahannya serta arahan dan bagaimana cara mengatasi serta penanganan apabila ketemu dengan satwa liar yang dilindungi seperti macan tutul tersebut”. Ungkapnya.

 

“Alhamdulillah dengan sosialisasi tadi kami jadi mengerti dan paham serta akan memberitahukan kembali kepada warga masyarakat yang lainnya.

 

Lebih lanjut Ahdar Tauhid juga meminta kepada semua pihak terkait agar bisa memaafkan kejadian yang terjadi pada masyarakat , karena itu akibat dari kurang pahamnya masyarakat akan hewan di lindungi.

 

” Saya selaku perwakilan masyarakat meminta maaf kepada semua pihak atas kejadian kemarin ,itu semuanya karena ketidaktahuan kami terhadap aturan yang ada ,tapi sekarang kami sudah paham dan mengerti serta kedepannya kami berjanji akan menjaga secara bersama sama bapakkelestarian alam serta ekosistem satwa di sini terutama satw yang di lindungi menurut aturan. Pungkasnya.

 

Reforter FR mbs

Komentar