Pemasangan TPT pada Proyek Jalan Pangantolan-Cijolang Asal Nempel

Daerah92 Dilihat

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, bharindojabar.com. – Proyek perbaikan jalan darurat Pangantolan-Cijolang di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Pasalnya, mereka menemukan dugaan kesalahan prosedur dalam pemasangan tembok penahan tanah (TPT) dan fondasi saluran drainase.

Berdasarkan investigasi Tim Bharindo di lapangan, pemasangan TPT terlihat asal menempel pada tanah. Fondasi TPT tersebut tampak kurang dalam tertaman pada tanah. Selain itu pemasangan fondasi pada seluran drainase hanya satu batu ke bawah permukaan tanah. Lebarnya juga tidak maksimal.

“Jadi pemasangan TPT asal-asalan, tidak tertanam dengan kokoh ke dalam tanah. Begitu juga pada saluran drainase, batu pada fondasi hanya satu lapis,” kata seorang warga lokal ketika ditemui di lokasi proyek, Selasa (28/9/2021).

Menurut dia, pemasangan dasar TPT dan saluran drainase yang kurang dalam sangat berpengaruh terhadap kualitas struktur dan daya tahan infrastruktur tersebut. Warga tersebut khawatir, TPT dan saluran drainase itu menjadi keropos dan daya tahannya lemah.

“Seharusnya bagian fondasi TPT dan saluran drainase tertanam dengan kokoh pada tanah, jangan sampai bagian bawahnya tampak dari luar,” ujarnya.

Dia sangat menyayangkan adanya temuan pemasangan TPT yang kurang dalam. Bagaimana kalau TPT-nya rubuh? Sebagai warga lokal, dia menginginkan proyek jalan dan saluran drainse itu dikerjakan dengan baik supaya hasilnya kuat.

Proyek perbaikan darurat jalan pada ruas Pangantolan-Cijolang di Desa Parakanlima itu berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dengan anggaran sebesar Rp347.028.000. Sumber dananya dari Belanja Tidak Terduga (DBTT) dengan pelaksana CV Karya Utama Mandiri. (*)

Komentar