Wartawan Tim Mabes Bharindo
SUKABUMI. Karena tidak mempunyai uang untuk biaya makan sehari-hari, para pekerja pada proyek rehabilitasi SMPN 2 Parungkuda, Kabupaten Sukabumi meninggalkan pekerjaannya. Menurut warga sekitar, mereka tidak dibayarkan upahnya oleh kontraktor.
“Para pekerja itu meninggalkan proyek. Jadinya pembangunan gedung terhenti karena tidak ada pekerja yang mengerjakannya,” kata seorang warga yang tinggal tidak jauh dari SMPN 2 Parungkuda kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).
Penyebab para pekerja meninggalkan lokasi proyek, ujar dia, karena upah mereka belum dibayar. Mereka tidak dapat bertahan hidup di lokasi proyek sebab tidak mempunyai uang untuk menutupi biaya makan sehari-hari.
“Waktu pembayaran upah lancar, para pekerja bekerja dengan baik dan tekun. Sejak pembayaran upah macet, para pekerja mengalami kesulitan dan harus menahan lapar. Jadi mereka memilih pulang,” jelasnya.
Akibat bubarnya para pekerja, praktis keadaan di tempat rehabilitasi bangunan itu menjadi sepi pekerjaan. Bangunan yang sedang dikerjakan dalam kondisi terbengkalai dan tidak ada kegiatan pembangunan.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi pekerjaan pembangunan di SMPN 2 Parungkuda bisa dilanjutkan,” tutur dia.
Berdasarkan papan informasi proyek, kegiatan pembangunan tersebut bernama rehab ruangan kelas SMPN 2 Parungkuda dengan anggaran sebesar Rp158.348.000. Sumber dananya dari APBD Perubahan tahun 2021 dengan pelaksana CV. Graha Karya Insani. Jangka waktu pengerjaannya selama 90 hari.
Bangunan SMPN 2 Parungkuda terletak di Kampung Pasirleutik, Desa Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, sedangkan lapangannya masuk wilayah Kampung Belentuk RT 02 RW 01 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda. (*)
Komentar