Pegawai Beltim Akan Terima Beras Bulog

Daerah, Pemerintahan181 Dilihat

MabesBharindo.Com.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Kantor Cabang Pembantu Belitung akan menyalurkan beras bagi ASN dan tenaga Honorer di Kabupaten Belitung Timur. Pembayaran akan menggunakan Tambahan Perbaikan Penghasilan pegawai (TPP) atau dana lain dari Pemkab Beltim.

Beras yang disalurkan merupakan beras premium, yang biasa dijual di toko-toko atau distributor resmi Perum Bulog dengan harga Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogramnya. Beras berasal dari petani lokal atau petani dalam negeri.

Dalam Sosialisasi Kerjasama Penyediaan Beras ASN dan Honorer di Lingkungan Pemkab Beltim di Ruang Rapat Bupati Beltim, Selasa (30/5/23), Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu Belitung Gusdi Prasmana mengatakan tujuan penyaluran beras bagi ASN dan honorer ini untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga pangan, khususnya beras di Kabupaten Beltim.

“Kita ingin meningkatkan kesejaheraan serta memberikan asupan pangan berkualitas bagi ASN dan Honorer di Kabupaten Beltim. Sekaligus juga memberikan pasar pasti bagi penyerapan hasil produksi petani,” kata Gusdi.

Sebelum proses penyaluran Perum Bulog akan menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama, baik dengan Bupati, Sekretaris Daerah ataupun Pimpinan OPD.

“Pemkab Beltim selanjutnya akan membuat surat himbauan kepada OPD-OPD agar dapat mengakomodir TPP ASN atau tunjangan Honorer untuk dimanfaatkan dalam bentuk beras, sesuai alokasi yang telah ditentukan,” kata Gusdi.

Para pegawai juga akan diberikan pilihan terkait kesediaan atas TPP yang telah diterima dapat digunakan untuk pembelian beras dalam jumlah yang sesuai dengan nilai TPP.

“Jadi setiap bulannya kita hanya akan menyalurkan sesuai dengan jumlah kebutuhan atau permintaan pegawai. Pembayarannya nanti diakomodir dari tiap OPD,” jelas Gusdi.

Sementara itu Bupati Beltim melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Khaidir Luthfi mengatakan kerjasama ini adalah wujud nyata komitmen Pemkab Beltim dalam menghadapi isu nasional terkait kenaikan harga komoditas beras. Beras merupakan komoditas vital yang memiliki bobot tinggi sebagai penyumbang inflasi.

“Kenaikan harga beras tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga berimbas pada kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Oleh karena itu, kami merasa penting untuk mengambil langkah-langkah yang berarti guna mengendalikan inflasi di daerah kita,” kata Khaidir.

Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Beltim itu berharap dengan adanya kerjasama ini Pemkab Beltim tidak hanya berupaya mengatasi permasalahan inflasi, tetapi juga memperkuat pemberdayaan hasil panen di petani di Kabupaten Beltim.

“Melalui program penyediaan beras ASN dan honorer ini, kita akan mendorong partisipasi aktif ASN dalam membeli beras langsung dari petani setempat. Dengan cara ini, kita tidak hanya memberikan akses pasar yang lebih luas bagi petani, tetapi juga menjamin pasokan beras yang stabil dan berkualitas untuk kebutuhan ASN dan honorer di lingkungan kita,” ujar Khaidir.

Suhartono

Komentar