Pancasila Warisan Terbaik Sebagai Alat Pemersatu Bangsa(Catatan M. Ilham Ritonga SE, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Sergai)

Mabesbharindo.com | Semangat Hari Lahir Pancasila tepat tanggal 01 Juni 2022 hendaknya menjadi Reminder (Pengingat) bagi seluruh pribadi putra-putri bangsa. Pancasila adalah risalah rumusan pemikiran terbaik Founding Fathers/para pendiri bangsa ini, menjadi Konsensus Nasional yang kemudian berfungsi sebagai dasar negara/tertib hukum, ideologi bangsa, Way of live/pedoman khidupan berbangsa, pemersatu kbhinekaan/kemajemukan suku,agama, ras, budaya dan sebagainya.

Terdapat 5 nilai-nilai luhur tersebut yang merupakan suasana kebatinan UUD ’45 tentu nya wajiblah kita amalkan/bumikan ditengah prilaku kehidupan bersosial masyarakat, perilaku tata kelola pemerintahan, perilaku berbangsa dan bernegara sehingga terwujud cita-cita bangsa yang bermartabat,makmur dan bardaulat, anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai unsur penyelenggara daerah hendaknya proaktif dalam “Pembumian” nilai-nilai Pancasila di tanah bertuah negeri beradat ini, legislator daerah dituntut “Memanfaatkan” modernisasi dan era digitalisasi ini untuk mempermudah proses edukasi, advokasi kepada masyarakat.

Apalagi literasi politik bagi muda – mudi kita. Peran legislator dengan turut melibatkan Alim ulama, para tokoh masyarakat, tokoh agama, cendikiawan hendaknya mengadvokasi masyarakat (bukan hanya segelintir/sekelompok golongan tertentu) atas persoalan- persoalan – persoalan yang kerap terjadi. Namun tetap mmpedomani arah kebijakan pembangunan sesuai konsensus Eksekutif dan legislatif yang terurai dalam RKPD RPJMD, dan RPJP.

Demikian halnya kita himbau kepada Pemkab Sergai dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam fungsi pelayanan agar terus menerus mngoptimalkan edukasi kebangsaan,pembumian/ pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat, dengan demikian kiranya terwujud Serdang Bedagai Maju Terus (Mandiri, Sejahtera dan Religius).

Post Views: 108