Miris! Remaja Putri 14 Tahun Diduga Jadi Korban Pelecehan Oknum Amil di Karangtengah

Media mabes bharindo, Com

Sukabumi–Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencuat Seorang anak remaja perempuan di Desa Karangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban pelecehan oleh seorang oknum Amil yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di wilayah tersebut.(8/7/2025)

Korban, sebut saja Bunga (14 tahun), merupakan seorang siswi sekolah menengah pertama. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, peristiwa ini terjadi saat korban berada dalam situasi yang seharusnya aman. Pelaku yang diduga adalah seorang pria berusia lanjut dengan status sebagai Amil atau petugas pencatat pernikahan di desa tersebut, diduga melakukan tindakan tak senonoh kepada korban.

Tindakan pelecehan ini diduga terjadi beberapa waktu lalu sekitar bulan Juni 2025, namun baru terungkap setelah korban memberanikan diri untuk bercerita kepada keluarganya. Mendengar pengakuan tersebut, pihak keluarga pun langsung mengambil tindakan hukum dengan mendampingi korban membuat laporan resmi ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kabupaten Sukabumi.

“Saat anak kami bercerita, kami benar-benar tidak menyangka. Sosok yang selama ini dikenal warga sebagai orang baik dan dituakan di kampung, ternyata tega melakukan hal yang sangat tidak pantas,” ungkap Diah, ibu korban, saat ditemui awak media di kediamannya pada Kamis, 25 Juni 2025.

Menurut pengakuan Bunga kepada keluarganya, dugaan pelecehan tersebut telah terjadi sebanyak tiga kali. Insiden itu terjadi pada malam hari, sepulang korban mengikuti kegiatan mengaji. Saat itu, ia diduga diajak ke rumah anak pelaku, yang dalam kondisi kosong.

“Iya, kalau cerita dari Bunga sudah tiga kali ia mengalami pelecehan. Awalnya sering diberi uang jajan dan pelaku mengirim pesan-pesan yang tidak pantas lewat WhatsApp,” ujar Diah, ibu korban.

Pihak keluarga korban berharap agar pelaku segera diproses sesuai hukum yang berlaku. Mereka menekankan bahwa tujuan utama adalah keadilan dan pemulihan bagi anak mereka yang telah mengalami luka mendalam, baik secara fisik maupun psikologis.

 

Reporter team investigasi

Media.mabes bharindo melaporkan

Komentar