Rumah Tahanan yang Jadi Pintu Hidayah bagi Warga Binaan
Di dalam ruang tahanan di Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ilir, puluhanan warga binaan duduk berkelompok. Mereka khusyuk mendengarkan tausiyah dari para ustadz dan pengajaran pembacaan Al qur’an. Mereka juga termotivasi untuk lebih jauh mengenal Tuhan.
Pemandangan berbeda di ruang tahanan di Polres OKI yang punya akivitas khusus tersebut merubah pandangan masyarakat awam tentang penjara. Dengan menggelar tausiyah dan pengajaran pembacaan Al qur’an, diharapkan tahanan Polres OKI bisa taubat dan menjadi individu yang lebih baik.
Saat bertandang ke lokasi, terlihat kumpulan tahanan duduk rapi layaknya sebuah ‘Majelis Taklim’ di ruang tengah tahanan sel Polres OKI. Suara lantunan ayat-ayat suci Al-quran pun menggema dari puluhan bibir para tahanan.
Secercah semangat para tahanan tersirat dari wajah para pelaku kriminal itu. Sebab, waktu mereka saat ini lebih banyak dihabiskan di balik dinding dan jeruji tahanan. Dari raut muka, para tahanan itu seolah lupa dengan derita yang mereka alami selama di sel.
Itulah aktivitas “Kampung Taubat’ Polres OKI yang menjadi salah satu inovasi Polres OKI atas inisiasi Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy SH SIK MSi.
“Kita kalau hanya menghukum fisik daripada para tahanan ini, saya rasa tidak akan merubah mereka. Mungkin ada perubahan tapi mungkin sedikit,” ucap Kapolres.
Menurut AKBP Alamsyah, untuk merubah para warga binaan yang harus diubah adalah hatinya. Bagaimana hatinya diubah? Yakni dengan cara meningkatkan iman serta bagaimana kita memanusiakan mereka.
“Oleh karena itu rumah tahanan Polres Ogan Komering Ilir saya ganti namanya dengan kampung taubat,” jelas AKBP Alamsyah.
AKBP Alamsyah menyampaikan, bahwa masuk ke rutan Polres OKI, tidak seperti masuk ke rumah tahanan tapi masuk ke kampung taubat.
“Dimana kampung taubat ini adalah salah satu tempat untuk para warga binaan mengintrospeksi diri dan bagaimana mereka menyesali perbuatan yang telah dilakukan,” terangnya.
Kemudian, lanjut AKBP Alamsyah, Kampung Taubat adalah tempat para tahanan lahir kembali menjadi manusia-manusia yang baik. Berbagai ragam kegiatan dilakukan disini.
“Seperti mereka diwajibkan untuk sholat lima waktu secara berjamaah, kemudian disini juga kita wajibkan mereka harus bisa membaca Al Qur’an bahkan mereka bisa menghafal Al Qur’an,” ujarnya.
Dijelaskan Kapolres OKI, di Kampung Taubat, warga binaan setiap saat diberikan kajian-kajian ilmiah terutama bagi para tahanan yang beragama Islam. Sementara bagi yang non muslim mereka melaksanakan kegiatan agama sesuai dengan ajarannya masing-masing.
“Alhamdulillah dari hasil yang kita dapatkan dari para tahanan ini, banyak dari mereka yang tadinya tidak bisa membaca Al Qur’an sekarang bisa membaca Al Qur’an, yang tadinya tidak bisa sholat sekarang bisa sholat bahkan yang tadinya tidak bisa membaca Al Qur’an sekarang bisa menghafal Al Qur’an,” paparnya.
Disamping itu juga, menurut Alamsyah, perilaku para tahanan sekarang banyak berubah. Bukan karena paksaan petugas yang ada disana tapi karena keinginan hati mereka yang ingin berubah.
“Bagaimana meningkatkan iman dan takwa dari para warga kampung taubat ini sehingga setelah mereka keluar dari kampung taubat ini mereka bisa menjadi manusia-manusia yang lebih baik, baik dalam segi akhlakul karimahnya terhadap agamanya maupun dalam bermasyarakat nantinya mereka menjadi lebih baik,” tuturnya.
Kampung taubat Polres OKI akan terus digalakkan demi terciptanya kemaslahatan umat, mengakui kesalahan dan mau bertaubat ke jalan Allah SWT merupakan hal yang luar biasa dan patut di apresiasi. Pintu taubat selalu terbuka baik didunia maupun akherat meskipun siapa berbuat salah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(Dn-Dhi)
Komentar