Mengeluh Omset Menurun,Pedagang Telur Pasar Besar Madiun: Naik Harga Cukup Signifikan

Daerah380 Dilihat

Editor : Joko susilo

Kontributor : Ki wisnu

MADIUN,Mabesbharindo.com – Harga telur ayam terus merangkak naik, Sudah dua pekan ini dari harga yang semula Rp 26.000 perkilogramnya,hari ini 23 Agustus 2022 naik hingga Rp 30.000 perkilogram.

Cukup signifikan sekali melonjaknya harga telur yang terjadi di Pasar Besar Madiun (PBM) Rp 14.000 perkilogram.

Jangan terus halseperti ini terjadi berkepanjangan.

Selain dapat berdampak ke omset para pedagang,juga dapat berdampak kepada para pedagang kaki lima yang memproduksi makanan atau kue berbahan dari telur ayam.

Seperti bapak Ahmad salah satu pedagang telur di pasar besar madiun mengaku,sudah sejak sebelum 17 Agustus 2022 di rasakan harga telur terus merangkak naik.Omset penjualannya pun turun hingga 50% sejak dua pekan belakangan ini.

“Omzet penjualan saya perhari menurun sekalu mas, pas belum ada kenaikan harga bisa menjual 10 peti,namun kini turun 50 persen hanya 5 peti saja” Ujar Ahmad.

Terjadi tidak hanya perorangan, Para pelanggannya yang rata – rata pedagang kaki lima lebih memilih mengurangi pembelian setiap harinya.

“apalagi kini pelanggan pedagang kaki lima dan Usaha kue juga mengurangi pembelian.itulah dampak kenaikan harga yang terjadi, ” lanjut Ahmad.

Ada apa dengan Pemasok telur…?

Selain berdampak kepada Omset pedagang menurun dan pemesanan berkurang. para pemasok telur dari kalangan peternak pun kini juga ikut melakukan dalam jumlah pembatasan. Ini di lakukan  oleh para pengusaha ternak itu sendiri.

Baca Juga : Polres Sukabumi ungkap belasan kasus narkoba dan miras, perlihatkan puluhan tersangkanya dan ratusan barang bukti narkoba juga miras kepada awak media

Atas kejadian ini,Ahmad mengaku,dirinya belum mengetahui faktor apa yang menyebabkan semuanya.

Apakah karena pasokan telur menjadi dibatasi….?

Kepada para pihak terkait Pemkot madiun, Ahmad dan beberapa pedagang telur lainnya di Pasar besar madiun berharap hal seperti ini jangan di biarkan terus terjadi.

Menurutnya,ini akan membuat omzet penjualan para pedagang telur terus menurun dan mengalami kerugian.selain itu masyarakat juga akan merasakan keberatan untuk  membeli sekedar di konsumsi,Apalagi bagi para industri makanan dan pedagang kaki lima yang secara terus menerus harus memakai bahan dari telur ayam.

Komentar