Masih dalam pengusutan dugaan kasus pengadaan benih bibit di Kajari OKI

Uncategorized54 Dilihat

Mabes bharindo. Sumsel.Com-Penyidikan dugaan korupsi pengadaan benih siap tanam tahun 2019 di Ogan Komering Ilir (OKI) masih menjadi tunggakan Kejaksaan Negeri (Kejari) OKI. Kasus yang diperkirakan sudah naik penyidikan sejak April 2021 itu belum menunjukkan progres positif.

Kajari OKI Abdi Reza Fachlewi Junus, SH, MH melalui Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Belmento, SH mengatakan jaksa penyidik pada Kejari OKI terus mendalami kasus korupsi pengadaan benih karet siap tanam senilai 1 Miliar lebih itu.

“Penyidik masih terus mendalami kasus ini serta melengkapi berkas perkara,” katanya, Kamis (14/10/2021) kemarin.

Menurut Belmento,(kasi intel kajari kab OKI) pihaknya sudah melakukan panggilan dan meminta keterangan dari pihak PPK, pihak rekanan, dan pihak pengadaan guna mendapatkan bukti, menetapkan tersangka, dan menghitung berapa kerugian negaranya. Dia menegaskan semua itu saat ini masih dalam proses penyidikan.

“Berkas ini laporannya masuk di Kejati Sumsel, kita menerima limpahan dari Kejati, kalau tanggal persisnya laporan masuk tersebut belum tau pasti karena berkas kita banyak menumpuk, ya sekira berkas masuk di bulan Aprl- Mei tahun 2021,” ungkap Belmento.

Apabila proses ini, lanjut Belmento, berkembang dan sudah mendapatkan bukti, tersangka dan besaran kerugian negara. Kita akan segera adakan konferensi pers dengan kawan-kawan media.

Berdasarkan data dari situs pengadaan Kabupaten OKI, pengadaan benih siap tanam ini dilakukan pada 2019 silam. Tender senilai 1 Miliar lebih tersebut berasal dari dana APBN tahun 2019 dan dimenangkan oleh salah satu perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Kota Kayuagung. Di situs tersebut, tidak dijelaskan dimana lokasi pekerjaan diadakan. Bahkan pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI yang disambangi oleh awak media yang tergabung dalam DPD Sekber Wartawan Indonesia (SWI) OKI, juga tidak bisa memberi keterangan yang rinci terkait lokasi pekerjaan serta jumlah penerima bibit siap tanam tersebut. (team SWI)

Komentar