Madiun,mabesbharindo.com – Mangkrak sudah selama lima bulan sejak panen kedua, kolam lele program bantuan dari pemerintah dinas perikanan, di desa kedungrejo kecamatan balerejo kabupaten madiun mangkrak tidak terpakai di penuhi lumut tebal.
Di ketahui berawal saat beredarnya informasi penerima bantuan lele mengeluh karena merugi tidak mendapatkan keuntungan. Untuk mencari bukti kebenaran isu tersebut, tim awak media mabes bhayangkara indonesia mencoba menelusuri di lokasi keberadaan kolam bantuan dan terbukti kosong tidak terpakai dan hanya di penuhi lumut tebal.
“Oleh ketua kelompok di suruh isi air,biar gak kering dan pecah karena panas” jelas salah suami dan isteri dari salah satu penerima bantuan lele tahun 2020 itu
Menjelaskan alasan berhenti tidak berkelanjutan menjalankan program bantuan lele tersebut suami isteri itu menerangkan, bantuan di terima tahun 2020 berupa kolam berukuran 3x 3,5 meter² terbuat dari semen,bibit lele berjumlah 4000 ekor,12 karung pakan berupa pelet,mesin diesel,serok ikan,dan jaring penutup atas.
“Bibit pertama 4000 dan pakan 12 karung,namun baru menghabiskan 8 karung pakan ikan sudah di panen oleh pengurus kelompok dan laku di jual RP 13.000/kg .tapi uang saya tidak terima,saya akhirnya minta kerugian ganti upah dan di beri 300 ribu oleh pengurus” jelasnya
Berikutnya tahap kedua karena di beritahu hasil yang pertama merugi,maka hanya bisa di beri bibit 2000 ekor dan pakan 8 sak.adapun demikian baru terima 6 sak pakan, ikan kemudian di panen pengurus lagi dan laku di jual RP 17.000/kg
“Seperti yang pertama,saya tidak menerima uang dan akhirnya saya minta ganti rugi sebagai upah,hanya di kasih Rp 200.000.setelah itu gak tahu lagi,apakah modalnya habis atau bagaimana,sudah lima bulan tidak dengar khabarnya dari pengurus lagi” ungkap suami isteri ini.
Sementara di tempat berbeda di kediamannya, salah satu pengurus bernama Mujianto menerangkan dan membenarkan,semua terjadi karena kurangnya skil dan pengetahuan menjalankan program ini oleh para penerima bantuan.di komfermasi lebih lanjut terkait rincian administrasi menejemen pembukuan di kelompok. Mujianto menjelaskan, tidak ada rincian tertulis pengeluaran maupun pendapatan dari hasil menjual panen ikan lele milik 4 (empat) orang penerima selama dua kali panen.
“Kalau rincian tertulis tidak ada,tapi dari hasil panen yang pertama, hanya mampu untuk pengadaan separo dari pertama” jelas Mujianto
Lebih lanjut mujianto menjelaskan,terkait pakan semua sudah habis,berikut uang sekarang pun juga sudah habis,andai masih paling hanya bisa beli 1000 bibit saja.
“Menunggu cuaca baik dan pasar juga baik,nanti mungkin akan di mulai lagi” jawabnya
Menindak lanjuti informasi tersebut,tim media ini akan melakukan komfermasi kepada dinas terkait BPP kecamatan balerejo dan SDM dinas perikanan kab madiun.selain masih adanya kejanggalan keterangan hasil panen yang merugi dan tidak di ketahui berapa hasil hingga tidak berkelanjutan.dan di tambah sisa 4 sak kali 4 orang tahap pertama, tambah 2 sak kali 4 orang tahap kedua,yang kesemuanya 24 sak pakan.semua itu tidak terdapat perincian tertulis secara menejemen yang dapat di pertanggung jawabkan.sementara bantuan ini adalah bersifat Hibah berkelanjutan sebagai bentuk pemberdayaan yang seharusnya di pertanggung jawabankan oleh kelompok ikan tersebut.(bersambung……) tim.
Komentar