lemahnya pengawasan oleh pihak pengelola wisata ribuan wisatawan Padati Pantai Karanghawu palabuhan ratu kabupaten Sukabumi yang banyak melanggar protokol kesehatan

Hukum & Kriminal210 Dilihat

SUKABUMI MABES BHARINDO

Ribuan wisatawan memadati Pantai Karanghawu Kabupaten Sukabumi, Minggu (23/05/2021). Animo masyarakat tidak bisa terbendung diakhir masa penutupan wisata sementara yang sudah ditetapkan pemerintah.

Seperti foto dan video yang beredar di sosial media, terlihat di pantai Karanghawu para pewisata nampak berjubal memadati pesisir pantai. Padahal hari sebelumnya, Kapolres Sukabumi sudah meminta Korkom Dinas Kabupaten Sukabumi agar siap siaga soal lonjakan wisatawan.

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Sukabumi Usman Jaelani saat dihubungi media mabes bharindo  menegaskan, pihaknya tetap konsisten terhadap surat yang sudah dikeluarkan. Intinya objek wisata masih ditutup atas surat tersebut

“Penutupan wisata masih sampai tanggal 23 Mei 2021. Ya, soal luapan wisatawan yang masih datang memang tidak bisa dibendung. Petugas kan, ada istirahat nya, ada lengahnya. Saat itu mereka menerobos masuk lokasi wisata,” terangnya.

Dikatakan Usman, pihak pemerintah melalui dinas terkait juga sudah mengantisipasi soal kerumunan. Dengan menyiapkan swab antigen di lokasi wisata melalui gugus tugas Covid-19, guna memastikan pewisata bebas dan aman dari bawaan virus.

“Manusia itu akan lebih sulit jika diatur. Contohnya soal wisata. Pemerintah melakukan penutupan itu, karena sayang, khawatir, dalam kerumunan terjadi penyebaran wabah virus corona. Tapi, nyatanya kan tetap saja maksa,” terangnya.

Usman menjelaskan, bahwa Kabupaten Sukabumi juga sudah menerapkan PPKM. Artinya, masyarakat harus menyadari bahwa ada pembatasan bagi warga luar Sukabumi. PPKM hanya berlaku dan bersifat lokal warga Kabupaten Sukabumi.

“Wisatawan kebanyakan datang dari luar Sukabumi, seperti Cianjur dan Bogor. Maka, pemerintah melakukan penyekatan guna tidak terjadi kerumunan yang berdampak terhadap penyebaran virus. Ya, petugas kesehatan juga kan terbatas,” pungkas nya

Komentar