Kontroversi Bantuan Kendaraan Oprasional Pemprov Jatim Terjadi di Kertosono Nganjuk

Daerah448 Dilihat

NGANJUK//Mabesbharindo.com – Khabar keterangan bahwa mantan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Banser Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk meminta uang tebusan kepada ketua baru PAC Kertosono senilai Rp 50.000.000.00  menuai Kontroversi.

Uang tebusan  senilai Rp 50 juta dimaksut untuk mengambil  1 Unit kendaraan Mobil merk Luxio warna hitam yang berasal dari Bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2019 yang hingga sekarang masih berada di rumah mantan ketua PAC GP Ansor kertosono periode sebelumnya.

Kontroversi terjadi, sesaat setelah Tim awak media mendatangi Sekertaris PAC GP Ansor Kertosono bernama Hamid dirumahnya bersama puluhan anggota dan mantan ketua sebelumnya Mochamad Muchsin pada hari Sabtu 7/1/2023

” keterangan ketua Shirotudin itu tidak benar, sejak saya menjadi pengurus PAC Kertosono tidak ada uang tebusan itu, Kalaupun kendaraan sekarang masih di tempat pak muchsin karena ketua sekarang tidak bisa menyopir mobil,sementara kalau dirumah saya tidak ada tempat” jelas Hamid

Bantahan serupa ditempat yang sama pun dilakukan mantan ketua sebelumnya Mochamad Muchsin.ia menanggapi bahwa,selama ini mobil bebas dibawa siapa saja terkait untuk kegiatan Organisasi maupun kegiatan NU dan Majelis Muslimat lainnya.

“Selama ini selalu digunakan untuk kegiatan keorganisasian dan yang lainnya” terang Muchsin sambil menunjukkan bukti Chating via whatsapp yang berada di hanpone miliknya kepada media ini.

Muchsin juga menegaskan, Kendaraan Daihatsu Luxio tersebut ia dapatkan atas Aspirasi salah satu Partai Politik DPRD Fraksi Gerindra Provinsi Jawa Timur .

Sementara didapati keterangan sebelumnya dihari yang sama oleh Penasehat PAC GP Ansor Kertosono bernama Masyuri dan sang ketua PAC GP Ansor Kertosono Shirotudin, membenarkan dan mengakui, bahwa selaku ketua saat ini, pihaknya sudah mencicil senilai Rp 20.000.000.00 dan menyerahkan uangnya kepada ketua sebelumnya yakni Mochamad Muchsin.

BACA JUGA : Tahun 2022 Bea Cukai Madiun, Berhasil Raih Predikat Wbbm

Lebih lanjut menurutnya,dari total keseluruhan uang tebusan kendaraan oprasional PAC Ansor yang dipimpinnya, telah dirinci oleh Muchsin mencapai senilai Rp 50.000.000.00. Untuk pajak tahunan, perawatan dan lain-lain.

” ya benar,kemarin kurang tiga puluh juta dan sudah di engkrengkan (dirinci) senilai lima puluh juta. Kalau bulan ini anggaran turun rencana menambah lagi sepuluh juta, jadi nantinya tinggal dua puluh juta, Untuk pajak tahunan dan untuk perawatan, tidak kita tanyakan lebih lanjut penggunaannya, karena menghormati ketua sebelumnya yang minimal sudah mengupayakan keberedaan kenndaraan oprasional untuk PAC” jelasnya

Menjelaskan apakah pembayaran cicilan yang sudah diserahkan kepada Muchsin ada bukti transaksi kwitansi tertulis, Shirotudin menyampaikan ” ada dan dibawa sekertaris saya,kan ada penebusan terus tempatnya dimana, terus ditulis dua puluh juta itu ada” jelas Shirotudin sambil menyebutkan nama Hamid sebagai sekertarisnya dan merekomendasi tim awak media untuk menemuinya,guna memastikan kebenaran keterangannya.

Menelusuri lebih lanjut informasi didapat dari salah satu anggota PAC GP Ansor kertosono yang tidak bersedia namanya untuk disebutkan, dirinya mendukung kebenaran keterangan yang diberikan  ketua PAC Kertosono dan Penasehat PAC kertosono. Menambahkan, menurutnya hal yang sama juga terjadi diseluruh PAC Sekabupaten Nganjuk.

Pasalnya,dirinya pada saat itu bahkan pernah ditawari oleh Mochamad Muchsin untuk menebus kendaraan oprasioanal tersebut senilai sama Rp 50.000.000.00. Namun hal itu tidak dilakukan dan disetujuinya.

Sorotan,komentar bahkan terkesan menyimpulkan dan mengandai-andai kalau itu benar terjadi juga datang dari pihak lain, menilai ini  merupakan suatu  perbuatan melawan hukum oleh oknum yang tidak bertangjawab.

Hingga berita ini diunggah tim awak media belum berhasil menghubungi pihak terkait Fraksi dari partai Gerindra maupun anggota dewan provinsi yang disebutkan tegas oleh Muchsin serta kepada pihak tingkat kepengurusan diatas PAC yang lebih tinggi kedudukannya.

Adapun setelah menerima dirinya telah disebut-sebuat meminta uang tebusan dimaksut, tim awak media belum mendapati ungkapan keinginan Mochamad Muchsin untuk mengajak ketua PAC dan Penasehat untuk melakukan agenda duduk bersama.( Bersambung…)

Komentar