Kepala Desa Diarak Bak Seorang Raja dan Ratu, Dalam Rangka Pawai Budaya Desa Sidoraharjo

Daerah277 Dilihat

Jakarta.Mabesbharindo.com

GRESIK – Meski tidak digelar pada bulan Agustus, kirab budaya peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia tetap dilaksanakan oleh warga Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Berbagai kreasi dan tampilan dari berbagai etnis di Indonesia ada didalamnya, seperti suku Dayak, dandan ala kerajaan, suku Minang, Jawa timuran, suku Bali, dan sebagainya, serta meme lucu.

Tak hanya itu, puluhan sound horeg juga mengiringi jalannya kirab budaya tersebut. Mereka saling unjuk gigi, menggeber musiknya yang seakan memecahkan gendang telinga.

Kirab budaya ini di buka langsung oleh Kepala Desa Sidoraharjo H Suwoto sosok Kades dengan sebutan lurah kembar ini sudah tidak asing lagi di Kabupaten Gresik. Disebut lurah kembar, karena saudara kembarnya Abah Suwoto juga menjabat sebagai Kades di Desa Lampah di kecamatan yang sama, yakni H. Suwandi.

Arak-arakan pertama diisi oleh tim dari Kades Suwoto. Dengan duduk di kereta kencana bak seorang raja, Abah Suwoto, yang di dampingi permaisurinya. Dengan mengenakan kostum hitam bersongkok emas, lengkap dengan permaisurinya yang berdandan bak seorang ratu, merubah suasana jalan desa menjadi berbeda dari biasanya.

Peserta karnaval, dari 34 RT itu tumplek jadi satu dilapangan desa, mengantri giliran untuk berangkat, meski kondisi dalam keadaan terik matahari menyengat, namun, tidak mematahkan semangat peserta.

Kepadatan di jalan desa itu pun terjadi, di tepi jalan, di dominasi oleh warga yang sedang berjajar melihat jalannya kirab budaya.

Sementara itu, Kades Sidoraharjo H. Suwoto S.H, menyampaikan kegiatan kirab budaya ini, selain untuk nguri-uri budaya kirab ini juga sebagai bentuk menanamkan jiwa patriotisme warga. Makna kemerdekaan dengan memakai baju adat, mengingatkan bahwa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika tetap bersatu bersama untuk membangun Indonesia, khususnya Gresik.

“Kostum adat ini mengajarkan kita, meskipun berbeda kita tetap satu, khususnya untuk warga desa. Marilah kita saling memiliki Sidoraharjo bersama dengan cara membangun Sidoraharjo lebih baik lagi,” ucap Suwoto, usai membuka kirab budaya. Minggu (20/10/2024).

H. Suwoto juga mengajak seluruh generasi muda untuk membangun semangat persatuan dan kerja keras dalam mewujudkan Sidoraharjo yang lebih maju, sesuai dengan tema HUT RI tahun ini, “Nusantara Baru, Indonesia Maju”.

“Saya juga ingin generasi muda, yang menjadi generasi emas bangsa, agar memiliki kecintaan terhadap desa kita dengan cara meluangkan ide-ide kreatifnya untuk pembangunan Sidoraharjo kedepannya dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

“Dengan bersatu, kita bisa menghadapi berbagai tantangan dan membawa Sidoarjo menuju masa depan yang lebih baik,” tandasnya.

Menurut warga setempat, Yeni, kirab budaya ini adalah agenda tahunan yang tidak pernah terlewatkan.

“Iya mas, selain kirab budaya Agustusan ada lagi kegiatan tahunan yakni sedekah bumi. Ya ini, sebagai bentuk partisipasi kita terhadap desa dan bangsa, kalau begini warga kelihatan guyup rukun dan bergotong royong, saiyek saekoproyo, sebagai salah satu kearifan lokal dimaknai sebagai satu bentuk kebersamaan dalam mencapai satu tujuan,” tutupnya.

(HR)

Komentar