kehidupan kita. Tak pelak, kondisi ini pun memunculkan berbagai macam keprihatinan bagi
masyarakat Indonesia, seperti naiknya angka kemiskinan yang dibarengi dengan melonjaknya
pengangguran.
Data per 28 Juli 2021 pada laman https://covid19.go.id/, jumlah pasien yang terinfeksi positif
Covid-19 secara nasional berjumlah 3.287.727 orang. Angka tersebut meningkat 47.791
kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Namun, sejak pemerintah menggulirkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Level 4, terdapat tren penurunan mobilitas hampir di semua wilayah.
Dimana pembatasan pergerakan masyarakat menjadi faktor penting salah satu upaya
pemutusan transmisi Covid-19.
Bersyukur, kondisi kini pun berangsur membaik setelah diterapkannya PPKM. Kasus aktif,
positivity rate, dan kasus harian menurun, serta terjadi peningkatan kesembuhan yang mulai
terlihat pada pekan ketiga pelaksanaan PPKM. Peningkatan ini harus dibarengi dengan
optimisme dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Masyarakat juga harus
memberikan dukungan dari kebijakan yang dilakukan pemerintah, seperti mematuhi protokol
kesehatan, PPKM, dan mengikuti vaksinasi.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
berupaya membantu masyarakat dengan menyalurkan lebih dari 46 ribu paket secara
nasional, serentak kepada masyarakat di seluruh Indonesia, agar dapat bertahan hidup di
tengah pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda usai.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengatakan
kebijakan pemerintah dengan membuat PPKM Level 4 bertujuan untuk memutus mata rantai
penularan Covid-19. Kebijakan yang sedianya berakhir pada 25 Juli 2021 lalu ini, kini resmi
diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 mendatang.
Pemerintah sadar, kebijakan ini akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi sosial
masyarakat, dan berdampak pada ketidakmampuan masyarakat yang kesulitan dalam
mencari nafkah.
“Insan Pengayoman melalui program pemberian bantuan sosial “Kumham Peduli, Kumham
Berbagi”, mencoba turut berempati kepada masyarakat dan ASN Kemenkumham yang
terdampak pandemi Covid-19,” ujar Yasonna saat memberikan bantuan sosial secara
simbolis, Kamis (29/07/2021) pagi.
Melalui program bantuan sosial yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal, tercatat
Kemenkumham memberikan total bantuan sosial sebanyak 46.614 paket dan dana sosial
sebesar 700 juta rupiah.
Paket tersebut diberikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 43.558
kepala keluarga yang terdampak langsung pandemi Covid-19, serta kepada 3.056 orang ASN
Kemenkumham yang terpapar Covid-19. Sedangkan dana sosial diberikan kepada tujuh
Kantor Wilayah Kemenkumham yang saat ini menerapkan PPKM Level 4, yaitu DKI Jakarta,
Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Adapun paket bantuan sosial Kumham Peduli Kumham Berbagi per orang diberikan dalam
bentuk beras, minyak goreng, gula, mie instan, sarden, dan susu.
“Kegiatan kita pada hari ini adalah bagian dari kepedulian kepada masyarakat dan saudara
kita sesama pegawai yang terpapar Covid-19. Ini merupakan bentuk kepedulian, jiwa sosial,
rasa welas asih serta semangat untuk berbagi,” kata Yasonna di lapangan upacara
Kemenkumham.
Kegiatan ini, kata Yasonna, selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada para
menteri untuk melakukan langkah-langkah maksimal dengan memberikan dukungan, yang
salah satunya berupa pemberian bantuan sosial kepada masyarakat dan usaha mikro.
“Bantuan sosial tersebut tidak hanya menyentuh kepada masyarakat yang berada di wilayah
perkotaan, namun juga kepada saudara-saudara kita yang berada di wilayah perbatasan
negara Republik Indonesia dengan negara lain,” ucap Yasonna.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat membantu meringankan beban mereka yang
secara langsung terdampak pandemi Covid-19,” kata Laoly. “Saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Insan Pengayoman
yang telah peduli, mampu berbagi atas dasar keikhlasan dan kesadaran,” tutupnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Andap Budhi Revianto mengatakan selain terkonsentrasi di Kemenkumham dan wilayah Jabodetabek untuk unit pusat, kegiatan yang
dilaksanakan secara hybrid ini juga dilaksanakan secara serentak di Kantor Wilayah
Kemenkumham seluruh Indonesia.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, semua pihak termasuk masyarakat harus mau
bekerja sama, bergotong royong untuk menghadapi ujian yang berat ini,” kata Andap. “Kerja
keras pemerintah Insya Allah bisa berhasil, jika disertai dengan dukungan dan kesadaran dari
masyarakat,” lanjutnya.
“Pesan kami kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada, jangan cemas, selalu berpikir
positif yang disertai optimisme, selalu patuhi protokol kesehatan, dan mengikuti vaksinasi,”
tutupnya.
Sementara itu Lapas Kelas IIB Kayu Agung berkontribusi memberikan 100 paket bantuan berupa sembako, vitamin, masker dan hand sanitizer.
Kalapas Kelas IIB Kayu Agung Reza Meidiansyah Purnama Amd.IP, SH mengatakan ini adalah komitmen jajarannya dalam membantu sesama untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak covid 19.
Komentar