MABESBHARINDO.COM, Jakarta Utara | Budidaya tanaman cabai menjadi pilihan utama dalam penerapan sistem pertanian perkotaan atau urban farming di wilayah Kelurahan Rorotan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Kelurahan Rorotan, Mariyam Yusrani saat dikonfirmasi, Selasa (7/2).
“Proses pembibitan dan perawatan cabai tergolong cukup mudah. Kita bisa manfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai area perkebunan. Jika lahan terbatas maka bisa menggunakan sistem tanam hidroponik ataupun potnisasi,” jelas Mariyam Yusrani.
Penanaman cabai di sejumlah lokasi juga menjadi solusi jitu untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga cabai. “Cabai memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pasti dicari. Apalagi ketika harganya melonjak tinggi, masyarakat tidak perlu lagi khawatir dan cemas karena sudah mempunyai tanaman cabai sendiri di pekarangan rumahnya. Tentunya, RPTRA juga dapat berperan membantu menjual cabai dengan harga yang murah dan terjangkau,” ungkapnya.
Sejumlah lokasi yang sudah ditanami cabai yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 01, RPTRA Rorotan Indah 1, RPTRA Rorotan Indah 2, RPTRA Pancarona, RPTRA Sundiro, dan RPTRA Malaka Asri. “Penanaman cabai sudah dilakukan di lima RPTRA wilayah Kelurahan Rorotan dan beberapa lokasi di Hatinya PKK setiap RW,” ujar Mariyam.
Pada awal Februari lalu, RPTRA Rorotan Indah 1 dan RPTRA Rorotan Indah 2 berhasil memanen cabai rawit merah sebanyak 5 Kg dan selada 2 Kg. “Selain cabai, juga ada tanaman lain yang dikembangkan seperti terong, jagung, umbi-umbian, selada, sawi hijau, pakcoy, pare, kacang panjang, dan kelor,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Kelurahan Rorotan berharap kegiatan urban farming dapat terus dilakukan dan dikembangkan secara berkelanjutan di wilayah RW se-Kelurahan Rorotan. “Jika semua ikut menanam maka kebutuhan akan sayuran bisa terpenuhi minimal untuk dikonsumsi sendiri. Kalau hasil panennya melimpah bisa juga dijual ke warga sekitar sehingga akan menambah pendapatan keluarga,” imbaunya.
(win)
Komentar