Kabupaten Sukabumi Rawan Tuberkulosis (TBC), Ini Penyebab nya

Daerah422 Dilihat

Media Mabes Bharindo Sukabumi ( MBS)
Kabupaten Sukabumi rawan Penyakit Tuberkulosis (TBC), ada beberapa penyebab yang perlu diwaspadai, hal ini disampaikan beberapa petugas kesehatan saat dihubungi awak media.
Gerakan Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TB) Tahun 2030 yang dicanangkan presiden Joko Widodo, seyogianya membuat seluruh daerah di Indonesia, mengkonsentrasikan diri untuk menyatakan perang terhadap Tuberkulosis di wilayahnya masing-masing, termasuk di Kabupaten Sukabumi.
Sayang sekali pada kenyataannya di Kabupaten Sukabumi masih banyak kendala yang dihadapi sehingga kasus Tuberkulosis (TB ) terhitung tinggi. Walaupun belum bisa terdeteksi secara menyeluruh, tapi seperti disampaikan staf IU Penabulu Kabupaten Sukabumi, Omay Komarufin, S.Hi , M.Pd,  Puluhan kadernya yang tersebar di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sukabumi, setiap bulannya mendulang data warga Kabupaten Sukabumi yang ternotifikasi Tuberkulosis (TB).
“Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit Tuberkulosis atau TB, belum adanya Rumahsakit Khusus Tuberkulosis (TB), menjadi bagian dari penyebab Kabupaten Sukabumi Rawan Tuberkulosis ( TB)”, kata Omay saat dihubungi melalui sambungan selluler.

Saat ini, Kabupaten Sukabumi menduduki posisi ke-5 tertinggi TB di Jawa Barat, dimana Jawa Barat sendiri merupakan provinsi penyumbang terbanyak angka Tuberkulosis atau TB di Indonesia.
Kepala PKM Cibolang Kec.Gunung Guruh Kabupaten Sukabumi, H. Nasihin, S.K.M mengemukakan,” kendala utama diwilayah kerja kami dalam penanganan TB adalah pada diri pasiennya sendiri, contohnya tidak sedikit
Pasien atau klien yang drop out minum obat dengan alasan bosan, tidak nyaman dengan efek samping obat, merasa sudah sembuh”, dll. Sementara dari sisi lembaga layanan, Nasihin mengungkapkan, ” Petugas PKM Sebagai garda terdepan, sudah siap dan terlatih untuk melayani klien Tuberkulosis(TB) “, pungkas Nasihin.

Seorang warga dari keluarga penyintas Nani Maryani, menceritakan pengalamannya terkait penyakit Tuberkulosis ( TB), ” Kunci utama dari penyembuhan Penyakit Tuberkulosis atau TB adalah kesadaran pasien untuk minum obat secara konsisten, didampingi Pengawas Minum Obat atau PMO dari pihak keluarga”, kata nani. “Dan alhamdulillaj sekarang sudah sembuh”, tambah nya.
Awareness tersebut tentu saja akan tumbuh bila seseorang memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya penyakit Tuberkulosis atau TB, sehingga diperlukan kampanye dan publikasi secara masive terkait hal ini.***

Reporter :Herlan

Narasumber: Hj. Elis Nurbaeti

Komentar