Masjid Agung ini terlihat ramai disaat awal Bulan Suci Ramadhan,dari kegiatan berbuka puasa hingga pesantren kilat, perkemahan kader Pramuka Sergai dan diisi dengan Tadarus Alqur’an. Ditambah lagi tingkat kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN), mulai pejabat eselon II,III dan IV, sangat antusias datang menunaikan ibadah solat wajib dan Tarawih menindaklanjuti intruksi Bupati Sergai Darma Wijaya.
Namun malam ini kunjungan masyarakat sangat minim, baik pria maupun perempuan. Jumlahnya sangat minim dan jauh berkurang yang mengakibatkan banyak Shaf yang kosong. Pemandangan tersebut terlihat pada Shaf jamaah Solat Isya dan Tarawih pada malam ini, Senin (25/4/2022), di Masjid Agung Sergai, hanya Shaf pertama penuh. Sedangkan Shaf kedua diisi oleh 8 orang dewasa ditambah anak dibawah umur 6 orang.
Pengurangan jumlah jamaah diakhir Bulan Suci Ramadhan ini untuk menunaikan ibadah solat wajid dan sunat tersebut belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun hasil pantauan, tampak dengan jelas menunaikan ibadah Solat Isya dan Tarawih Sekdakab Sergai HM. Faisal Hasrimy,AP,M.AP, Asisten II Drs. Nasrul Aziz Siregar, Kadis Parbudpora Sergai Drs. Zulfikar, Camat Sei Rampah Suhendra Damanik.
Menanggapi kunjungan jamaah tersebut, M. Yunus salah satu warga Desa Matapao,Kecamatan Teluk Mengkudu,Sergai, menuturkan harapan, semoga Masjid Agung ini bisa terus dipadati oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik itu untuk menunaikan ibadah solat wajib dan sunat maupun kegiatan bidang agama lainnya seperti pengajian. “Jangan sampai Masjid Agung ini minim jamaah.
“Terus terang saya merasakan nikmat sekali melaksanakan solat di Masjid Agung ini, bisa dikatakan seperti menunaikan ibadah solat di Kota Madinah,Arab Saudi.”
Menurutnya, untuk meramaikan masjid ini sesungguhnya bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah, tapi menjadi tanggungjawab kita bersama.
Sementara Ustad Hidayatullah dalam tausiyah singkatnya belum lama ini menyampaikan bahwa diakhir Bulan Suci Ramadhan pada bulan Lailatul Qadar, kita sangat dianjurkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana ditegaskan dalam (QS Al-Qadr : 1-5) yang artinya
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Dikatakannya lagi bahwa pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah SWT, untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”
Nah, kita diakhir Bulan Suci Ramadhan ini dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari akhir dan pada malam-malam yang ganjil, malam 21, 23, 25, 27 dan 29. Disebutkan dalam shahihain bahwa Nabi bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil, disepuluh hari akhir dari bulan Ramadhan.” (HR.Bukhari, Muslim dari hadits Aisyah). Jelas Ust. Hidayatullah
Komentar