Guru Dan Peserta Didik :Oleh Dwi Oktaviani Mahasiswa Universitas Bung Hatta

Daerah440 Dilihat

<span;>Guru Dan Peserta Didik :Oleh Dwi Oktaviani Mahasiswa Universitas Bung Hatta

Dwi oktaviani mahasiswa universitas bung hatta

<span;>Anugerahpos.com – Pendidikan adalah inisiatif bagi orang-orang dalam berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat dalam menjalani roda kehidupan mereka.selain itu Pendidikan pondasi terpenting yang dibutuhkan suatu bangsa jika ingin tumbuh dan berkemampuan saing.

<span;> Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pendidikan khususnya di negara Indonesia, seperti peningkatan kualifikasi tenaga pengajar, sarana, prasarana dan memperkuatkan revisi kurikulum tuntunan dan pengetahuan akan pentingnya rangka manajerial edukasi teraktual dan faktual.

<span;>Pun Pendidikan menjadi lebih penting dalam kehidupan untuk pembangunan nasional. Justru itu dunia pendidikan tentunya siswa membutuhkan guru.

<span;> Guru menjadi panutan, baik dari segi tingkat pengetahuan maupun kepribadian yang diperlihatkannya. Istilah Jawa untuk “guru” menggambarkan seseorang yang dapat digugu dan ditiru oleh muridnya dengan mudah. Oleh karena itu, pengajar harus mempunyai pendirian dan kemahiran yang diperlukan untuk mengajar, serta karakter dan kepribadian yang benar.

<span;>Pendidikan nasional dirancang untuk mengembangkan keterampilan dan karakter bangsa yang bermoral dalam rangka membangun mencerdaskan kegiatan anak, serupa mengembangkan bakat peserta didik agar berperan manusia yang berakidah dan berpedoman kepada tuhan Yang Maha Esa, berbudi mulia, sehat, berpengetahuan, dan mampu, turut kreatif dan demokratis.

<span;>Kegiatan belajar,memegang peranan penting dalam keberhasilan berjalannya pendidikan. Belajar menyimpan dua coret-coretan yang tidak bisa dipisahkan. Belajar berhubungan dengan kegiatan anak didik dan mendidik berhubungan dengan kegiatan guru. Belajar seperti suatu trik ketika terjadi interaksi atau komunikasi antara guru dan anak didik. Pembelajaran menyimpan tujuh unsur utama: tujuan, materi, anak didik, guru, tata cara, perihal yang memungkinkan pembelajaran yang baik, dan perlengkapan pendapat dari pengaruh mencontoh anak didik. Guru bagian dalam rencana pembelajaran menyimpan peran ganda bagian dalam membuat lingkungan belajar yang efektif.

<span;>Guru memberikan kesempatan belajar untuk anak didik dan meningkatkan kualitas metode pengajaran dengan menjadwalkan bahan ajar yang tepat, dengan melihat instruksi, kebiasaan peserta, bahan yang akan diajarkan, dan dasar mencontoh yang tersedia.
<span;>Guru sebagai pendidik dihargai sebab berperan besar sebagai pembentukan karakter dan keberhasilan peserta didik untuk menggapai masa depan.

<span;>Guru yang berkarakter harus dikagumi, ditiru, apalagi meniru semua aspek kehidupannya dalam proses pembelajaran. Sikap dan strategi efektif yang digunakan oleh guru akhirnya dapat membangun kepercayaan diri peserta didik aktif dalam kegiatan belajar siswa. Guru memainkan peran utama dalam metode edukasi pelajaran. Untuk itu, kualitas pelajaran di sekolah sangat tergantung kepada kemampuan guru dalam mengajarkan tugas-tugasnya kepada peserta didik.

<span;>Terdapat banyak diskusi tentang keadaan pendidikan saat ini di seluruh dunia, dan banyak orang prihatin dengan tingginya jumlah siswa yang berperilaku negatif, seperti kekerasan. Situasi ini menunjukkan adanya masalah pada sistem pendidikan nasional, khususnya pendidikan karakter. Oleh karena itu, pendidikan karakter tetap menjadi perhatian popular yang penting dan semakin banyak diterapkan di sekolah-sekolah. Program pendidikan karakter yang komprensif tidak hanya membantu siswa mengembangkan kepribadian yang cerdas dan baik, tetapi juga mengajarkan mereka bagaimana menjadi agen perubahan yang efektif dalam kehidupan mereka sendiri dan, sebagai hasilnya, berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih adil, baik, dan manusiawi.

<span;>Peran guru sangat penting dalam membentuk kepribadian siswa di luar lingkungan yang berpengaruh, dan menemukan bahwa mereka hanya mengejar tujuan tanpa memperhatikan aspek mental. Akibatnya, banyak terjadi kejahatan di kalangan remaja. kenakalan remaja jauh lebih bervariasi, dan lebih spesifik daripada kenakalan dewasa, masyarakat Indonesia secara keseluruhan akan melihat mengeringnya nilai-nilai moral dan karakter. Pembentukan karakter siswa di sekolah haruslah diperhatikan oleh semua pihak. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu. Namun, sekolah diharapkan mampu menghasilkan siswa dan kepribadian yang cerdas dan berkarakter
<span;>Setiap guru tidak hanya harus mengajarkan murid mereka tetapi juga mendekati masing-masing secara individu dan memahami keprihatinan mereka. Siswa mengalami masalah, baik secara fisik maupun mental. Guru kemudian perlu memberikan solusi untuk kesulitan anak-anak dan memberikan mereka jenis pelatihan yang tepat untuk membantu mereka mengatasinya sehingga mereka dapat menghadapinya. Sebagai seorang guru adalah tanggung jawab untuk mengetahui dan menangkap potensi yang dimiliki setiap siswa.

<span;>Artinya selain mengidentifikasi kenakalan siswa, guru juga harus mengenali potensi setiap siswa. Kemudian, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar siswa, motivasi juga harus diberikan kepada mereka.

<span;> Pendidikan karakter di sekolah penting untuk membantu mengelola atau menjalankan sekolah secara efektif. Pendidikan bersifat untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pengetahuan dan karakter, yang mengarah pada pembentukan karakter yang utuh, terpadu, dan seimbang. Kualitas ini sejalan dengan standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter, diharapkan siswa mampu secara mandiri meningkatkan pengetahuannya dan menggunakannya untuk mengkaji dan menginternalisasi nilai-nilai pribadi dan nilai-nilai yang mewujudkan akhlak mulia.
<span;>Bagi para pelaku di sektor pendidikan sekolah, khususnya guru, pendidikan di sekolah saat ini mengalami kesulitan. Sekolah paling baik digunakan sebagai tempat di mana anak-anak dapat dengan nyaman mempelajari dasar-dasar kehidupan. Sekolah harus mampu mengembalikan fungsinya sebagai tempat siswa dapat mengembangkan karakternya. Dalam hal ini, guru memainkan peran penting dalam pembentukan karakter. Untuk mengubah  perilaku siswa yang buruk menjadi perilaku yang baik, seorang guru harus memperlakukan anak-anak dengan cinta dan hormat dan memberikan contoh yang positif bagi mereka.

<span;>Hal ini kemudian akan tercermin dalam perilaku mereka sehari-hari. Manajemen sekolah, sarana penting dalam pendidikan karakter. Manajemen yang dimaksud itu bagaimana pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam rangka menyelenggarakan pendidikan sekolah yang memadai. Menciptakan karakter membutuhkan waktu dan usaha, bukan hanya nasihat, perintah, atau instruksi. Pengembangan karakter membutuhkan keteladanan, kesabaran, pembiasaan, dan pengulangan. Proses pendidikan karakter itu proses pendidikan yang dialami siswa sebagai cara untuk mengalami kepribadiannya sendiri dan mengembangkan nilai-nilainya. Ini melibatkan belajar tentang nilai-nilai kehidupan, agama dan moral.

<span;>Guru dipandang sangat penting karena mereka sering berhubungan langsung dengan siswa selama proses pembelajaran, dan karena peran mereka selama ini, mereka membantu siswa mengembangkan tradisi kejujuran. Sebagai ilustrasi Tanggung jawab seorang guru untuk menanamkan budaya kejujuran pada murid-muridnya dapat diringkas dalam satu kalimat: Selama ujian, seorang guru harus berkomunikasi dengan jujur untuk menghindari kecurangan, baik kepada teman-temannya maupun ke buku catatan. Pesan tersebut disampaikan dengan bahasa yang dapat dipahami oleh para siswanya, dan ditegaskan bahwa harus dilakukan istiqomah dan tidak pernah berhenti menyebarkan pelajaran moral tersebut.
<span;>Mengintegrasikan kejujuran bagian dalam keluarga, masyarakat, dan kebiasaan pelajaran sangat penting (sekolah). Penting untuk dipahami bahwa peraturan pelajaran masa ini yang digunakan di sekolah belum memberikan konsekuensi yang diinginkan, dan banyak bentuk rencana yang tidak sependapat dengan prinsip-prinsip yang diajarkan di kelas.
<span;>Saat ini kejujuran menjadi sesuatu yang jarang terlihat. Banyak terjadi ketidak jujuran dalam berbagai konteks, seperti siswa yang sering meminta izin sakit padahal siswa tersebut hanya bermain hp dirumah, banyaknya kasus korupsi di daerah maupun negara, penipuan, pengelapan uang dan kriminal lainnya. Jadi dari kasus yang sudah banyak terjadi maka kejujuran menjadi hal yang terpenting dalam pendidikan karakter siswa. Orang yang berpendidikan karakter, jujur akan disegani dan disenangi banyak orang dimanapun berada.
<span;>Kejujuran istilah yang sering digunakan dan mudah diucapkan. Setiap orang tua menyarankan anak-anak mereka untuk mengajukan aplikasi yang jujur. Tidak kalah menonjol di bidang pendidikan,. para guru senantiasa memberikan penekanan kuat untuk bersikap jujur ​​kepada siswanya. Keadaan ini menggambarkan betapa berharga dan signifikannya kejujuran. Pentingnya kejujuran tidak dapat dilebih-lebihkan. Saat anak-anak tumbuh dewasa, sangatlah penting bagi mereka untuk belajar jujur ​​dalam situasi di mana mereka belajar. Sekolah sudah menjadi lembaga pendidikan yang memiliki peranan sangat penting dalam membiasakan kejujuran untuk siswa, karena anak-anak hampir seharian di sekolah. Maka anak-anak akan bersangkutan dengan apa yang diajarkan oleh gurunya disekolah, bersangkutan dengan adik-adiknya, rekan sebaya, bahkan orang lain yang lebih tua (Dewasa).

<span;>Guru harus mengajarkan kejujuran pada anak. Hal ini karena kejujuran merupakan nilai kunci yang dapat ditanamkan pada generasi muda. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu menanamkan nilai kejujuran pada siswanya antara lain: melakukan pengajaran yang berkesinambungan dan terpadu saat melakukan proses mengajar, menjadikan dirinya sebagai panutan bagi siswanya, membiasakan siswa berperilaku jujur, refleksi diri, dan pemberian hukuman kepada anak-anak yang berperilaku tidak jujur. Guru harus menjadi panutan bagi siswanya. Oleh karena itu, patut ditiru sikapnya, Perilaku dibandingkan dengan karakter lain seperti artis,  rendah hati kemahiran plus nilai positif sebagai pendidik pengetahuannya.

Komentar