Mabesbharindo.com sukabumi, selasa (25/5/2021). Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah acara bertajuk Deklarasi Pembubaran Berandal Bermotor di Polres Sukabumi Kota.
Mereka juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi agar memberikan pendampingan kepada para mantan anggota geng motor. Karena banyak di antara mereka itu pelajar putus sekolah dan pengangguran.
”Saya menginginkan mantan anggota-anggota geng motor diarahkan pada kegiatan yang positif, seperti bakti sosial,” kata mantan ketua geng motor kepada wartawan mabes bharindo.com, seusai deklarasi di Markas Polres Sukabumi Kota, pada hari ini.
Wali kota sukabumi mengatakan, pihaknya menyediakan program bagi para mantan anggota berandalan bermotor ini. Sementara bagi yang putus sekolah, pemerintah sudah menyediakan pendidikan gratis.
”Pada Dinas Sosial itu ada program-program pelatihan, mulai dari teknik servis motor, pelatihan keterampilan yang bisa diikuti,” kata Muraz.
Bagi yang menggemari berkelahi, lanjut Muraz, bisa disalurkan ke klub-klub olahraga beladiri, seperti karate, pencak silat dan tinju dengan organisasi yang jelas dan positif.
”Pembinaan akan kami lakukan kepada mereka dengan berbagai program. Bila sudah dibina, lalu masih juga menjadi berandalan bermotor harus ada tindakan tegas,” ujar dia.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni mengatakan, pembubaran berandalan bermotor atau geng motor ini salah satunya merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Penolakan Geng Motor di Sukabumi yang disampaikan masyarakat sebelumnya.
”Kami berharap dengan bubarnya berandalan bermotor ini, masyarakat Sukabumi dapat merasakan kembali rasa aman dan nyaman dalam beraktifitas sehari-hari,” kata Sumarni.
Deklarasi pembubaran berandalan bermotor ini ditandai dengan pembacaan pernyataan, penandatanganan, dan penyerahan atribut seperti kaos, jaket dan bendera. Untuk atribut langsung dimusnahkan di halaman Polres Sukabumi. Pungkasnya
Komentar