Gedung Eks SMA Pergib Manggar Jadi Lokasi Isoter

Daerah313 Dilihat

MabesBharindo_Beltim.

Kecamatan Manggar tengah mempersiapkan tempat khusus isolasi terpusat (Isoter) untuk pasien positif COVID-19. Ke depan, pasien positif COVID-19, baik yang tanpa gejala dan ringan akan ditempatkan di lokasi khusus atau Isoter.

Gedung Eks SMA Pergib Manggar rencananya akan jadi pilihan utama untuk lokasi Isoter untuk warga Kecamatan Manggar. Lokasinya yang strategis, luas, serta agak terisolor dari pemukiman membuat gedung bekas SMA Pergib cocok untuk tepat Isoter.

Saat meninjau rencana lokasi Isoter di SMA Pergib Manggar, Senin (09/08/2031), Plt. Camat Manggar Abdul Rachim mengatakan lokasi Isoter ini akan digunakan untuk mengisolasi warga dari lima desa, yakni Desa Baru, Kurnia Jaya, Lalang Jaya, Lalang dan Mekar Jaya.

“Ini rencana lokasi untuk Isoter pasien dari lima desa tersebut. Untuk warga desa lainnya seperti Padang kalau masih memungkinkan akan kita tempatkan juga di sini,” kata Boim sapaan akrab Camat Manggar.

Boim mengungkapkan Gedung Bekas SMA Pergib Manggar memiliki 12 ruangan. Namun untuk sementara, hanya 8 ruangan saja yang akan difungsikan untuk tempat Isoter.

“Satu ruangan bisa menampung untuk 6 orang, jadi total bisa untuk 48 orang. Kalau memang dibutuhkan baru ruangan lainnya akan kita tambah,” ungkap Boim.

Peninjauan dan persiapan lokasi Isoter Kecamatan Manggar ini sebagai respon atas arahan Gubernur Kepualauan Bangka Belitung yang mewajibkan bahwa setiap kecamatan ataupun desa wajib memiliki lokasi Isoter yang layak dan akan melayani pasien COVID-19.

“Kan nantinya tidak ada lagi istilah isolasi mandiri. Semua pasien COVID-19 wajib diisiolasi terpusat,” ujar Boim.

Saat ditanya kapan lokasi Isoter akan segera dipergunakan, Boim menegaskan akan terlebih dulu berkoordinasi dengan Bupati Beltim sekaligus melakukan persiapan.

“Kita laporkan ke pimpinan dulu. Yang jelas kita sampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Yayasan Pergib Pimpinan Pak Koko karena mengizinkan kita menggunakan tempat ini,” ucap Boim.

Dijaga Tenaga Medis dan TNI/Polri 24 Jam,adanya lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) untuk pasien COVID-19 akan membuat pelayanan baik kesehatan maupun urusan logistik pasien menjadi lebih mudah. Selain itu pula pasien COVID-19 yang menjalani isolasi akan lebih aman, mengingat mereka akan dijaga baik oleh TNI/ Polri serta Pol PP selama 24 jam.

Komandan Rayon Militer (Danramil) 0414-02 Manggar Mayor Inf. Djoeko Lelono mengatakan di fasilitas Isoter SMA Pergib pihak keamanan baik dari TNI/ Polri serta Satpol PP akan piket 24 jam menjaga pasien COVID. Mereka juga akan menyiapkan berbagai kebutuhan pasien selama isolasi.

“Nanti kita susun piket, bergantian untuk standbye di sini. Selain dari keamanan para tenaga medis dari Puskesmas Manggar juga ikut untuk memantau kondisi kesehatan pasien isolasi,” ungkap Djoko saat mendampingi peninjauan rencana Lokasi Isoter Kecamatan Manggar di SMA Pergib, Senin (9/8/21).

Djoko mengatakan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melalui Tagana yang dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Beltim akan mendirikan dapur umum untuk konsumsi para pasien.

“Jadi nanti untuk logistik kita akan mendirikan dapur umum. Sehingga warga yang sedang isolasi di sini tidak perlu khawatir lagi,” kata Djoko.

Terkait kelayakan fasilitas di SMA Pergib Manggar, diakui Djoko ada beberapa hal yang perlu dibenahi terutama masalah kebersihan, aliran listrik, serta air bersih.

“Nanti kalau jadi kita akan lakukan kerja bakti. Fasilitas-fasilitas penunjang yang masih kurang akan segera disiapkan oleh Kecamatan dan Dinas terkait,” ujar Djoko.

Sementara itu, Kapolsek Manggar Iptu Panggil Saragih menambahkan Polsek Manggar akan berkoordinasi dengan tokoh dan masyarakat sekitar terkait rencana penggunaan gedung eks SMA Pergib untuk lokasi Isoter. Dia berharap masyarakat mengetahui rencana ini dan tidak terjadi penolakan.

“Kita segera sosialisakan dulu dengan tokoh masyarakat dan juga warga yang tinggal di sekitar untuk memberitahukan rencana ini. Mudah-mudahan tidak terjadi penolakanlah,” tambah Panggil.

Jurnalis : Suhartono
(Wakabiro Mabes Bharindo Belitung Timur Kep.Babel)

Komentar