Fraksi Nasdem DPR RI Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Syaikhona Kholil

Daerah109 Dilihat

Fraksi Nasdem DPR RI, Hasan Aminuddin saat gelar seminar tentang gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Kholil. Sabtu (21/3/2021).


 JATIM l MABESBHARINDO.COM SURABAYA – Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPR RI menggelar seminar nasional untuk pengusulan dan memperjuangkan pemberian gelar pahlawan nasional kepada KH Syaikhona Kholil di salah satu Hotel di Surabaya, Sabtu (20/3/2021).  Seminar ini dihadiri Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel dan anggota DPR RI lainnya, Hasan Aminuddin.

Anggota Fraksi Nasdem DPR RI, Hasan Aminudin mengatakan sebenarnya kegiatan ini merupakan tindak lanjut tahun 2010. Saat itu dirinya mengantarkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, ziarah ke Makam Syaikhona Kholil di Bangkalan Madura.  “Usai ziarah beliau (Surya Paloh)  berpesan agar Syakhona Kholil diangkat sebagai pahlawan nasional. Perjalanan waktu ormas menjadi partai politik dan saat ini banyak yang menjadi perwakilan anggota DPR/MPR, kita ingatkan kembali apa yang menjadi keinginan beliau,” katanya usai kegiatan.

Hasan mengatakan, NasDem mendorong pemerintah menganugerahkan Syaikhona Kholil mendapat gelar pahlawan nasional. Ia menambahkan sebenarnya tidak perlu mengemis untuk gelar pahlawan kepada pemerintah. “Nasdem mengingatkan kepada pemerintah supaya memberikan gelar pahlawan kepada Syaikhona Kholil, karena guru dari banyak pahlawan dan waliyullah di negeri ini,” terangnya.

NasDem mentargetkan penghargaan itu diberikan tahun ini tepatnya bulan Agustus. Pasalnya rencana tersebut telah dillakukan sejak lama dan melalui kajian yang intens. “Karena jasa Syaikhona Kholil cukup besar bagi Bangsa Indonesia. Salah satu kontribusi beliau adalah hubbul wathon minal iman, cinta tanah air bagian dari iman itu tulisan tangan beliau,” paparnya.

Menurut Hasan yang juga bidang Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai NasDem semestinya negara berkewajiban memberikan gelar kepada warga yang banyak menanam kebaikan terhadap sejarah di negeri ini.  Selain itu menurut Hasan ajaran Syaikhona Kholil memberikan kontribusi yang banyak terhadap negara.

Sementara itu Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Abdul A’la mengatakan sebagai salah satu tim kajian akademik penetapan Syaikhona Kholil sebagai pahlawan nasional tidak memiliki alasan untuk ditunda. Menurutnya pengusulan sebagai pahlawan nasional itu mengingat jasa ulama asal Bangkalan itu yang turut memberi peran dalam bidang pendidikan, menciptakan pemimpin yang berkontribusi pada keagamanan maupun kenegaraan seperti pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari.

Riset secara akademis, historis, maupun kebudayaan telah dilakukan, bahkan Partai NasDem. Selain itu juga berkirim surat kepada kedutaan besar Indonesia di negara Belanda untuk meminta salinan sejarah yang terdokumentasi di sana. “Keniscayaan penundaan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional sudah tidak ada lagi alasan untuk ditunda,” katanya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan mengakui, sampai saat ini masih sedikit atau jarang sekali jasa jasa, perjuangan, pengrobanan, Tokoh Tokoh NU, yang kemudian diusulkan mendapatkan gelar apapun.

Usulan tersebut, salah satu latar belakangnya adalah, para murid Syaikhona Kholil justru lebih dulu mendapatkan Gelar Pahlawan. Seperti KH. Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, dan KH. As’ad. “Nah sekarang ini baru proses pengusulan itu harus ada diskusi di tingkat lokal, kedua diskusi di tingkat Provinsi, setelah itu ada proses diskusi di tingkat pusat,” paparnya.

Dituturkan mantan Menteri Sosial, untuk menentukan seseorang mendapat Gelar Pahlawan, melewati proses berlapis lapis. Meskipun sosok tersebut sudah termasyur, tetapi prosesnya memang step by step. “Jadi, kelengkapan dokumennya mudah mudahan bisa segera dicukupi,” harapnya.

Sementara itu, sampai saat ini tercatat 9 Tokoh NU yang mendapatkan Gelar Pahlawan, antara lain, KH. Hasyim Asyari, KH. Abdul Wahid Hasyim, KH. Zainul Arifin, KH. Zainal Musthafa, KH. Idham Chalid, KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. As’ad Syamsul Arifin, KH. Syam’un, dan KH. Masykur.
(Humas Pemprov Jatim)


Komentar