FKOJ DAN POLRES JEPARA BAHAS JALAN RUSAK BERPOLUSI CECERAN LIMBAH PLTU JEPARA

Daerah456 Dilihat

Mabesbharindo.com Jateng Jepara – Forum Komunikasi ORMAS dan LSM (FKOJ) Kabupaten Jepara melaksanakan audiensi ke Polres jepara dan diterima langsung oleh Kapolres Jepara Kapolres Jepara AKBP Warsono, S.H.,S.I.K.,M.H., audiensi dilaksanakan di ruangan kapolres. Senin, ( 11/4/2022).

Hadir dalam audiensi Kapolres jepara, kasat reskrim, Kasatintel, Kabagops dan ketua, sekretaris, Korlap dan Juru bicara FKOJ

Saat audiensi Priyo Hardono juru bicara FKOJ mengatakan sebelumnya mengucapkan terimakasih diberikan waktunya, bahwa kami forum ormas dan LSM ( FKOJ) telah sepakat bersatu berkomitmen menjaga kondusifitas yang ada di kabupaten jepara. Setiap bulan kita adakan diskusi, dalam diakusi tersebut memang ada hal hal ingin kita utarakan dan minta petunjuk dan nasehat dari kapolres jepara kepada kami. Karena kami adalah ormas yang mempunyai basis sampai ketingkat ranting tentunya apabila ada program program yang bisa disinergikan bareng maka kami siap membantu bekerja sama dengan program kepolisian.

Terkait monitoring yang kita lakukan terhadap galian c yang belum ijin atau tidak berijin, minta petunjuk bagaimana pembatasan atau penanganan serta solusinya, selanjutnya mohon ijin dan perlindungannya, ditahun ini FKOJ akan melakukan pengawasan pembangunan yang ada di kabupaten jepara, ijin perlindungan dan petunjuk agar kami tidak salah langkah sebagaimana fungsi kita sebagai ormas untuk melakukan pengawasan, tentunya yang kita lakukan bertujuan baik demi kemajuan kabupaten jepara.

” Kami akan melibatkan anggota kami sampai ranting dalam mengawasi atau memonitoring sejumlah proyek pembangunan yang ada di kabupaten jepara terutama pembangunan yang menggunakan anggaran Negara”

Kapolres jepara mengapresiasi terbentuknya forum ormas dan lsm FKOJ karena dapat meminimalisir gesekan gesekan yang ada di masyarakat.

Kapolres menghimbau agar masalah-masalah yang timbul dapat diminimalisir dan dapat membedakan mana masalah ormas dan mana masalah pribadi,

” jangan sampai masalah pribadi dikaitkan dicampurkan dengan keanggotaan sebagai ormas maka akan berdampak luas dan tidak kondusif, imbau kapolres.

Terkait program kerja kapolres jepara menyambut baik forum ormas ini kita bisa bersinergi dengan polres jepara.

Polres jepara sudah membentuk 9 kampung kampung anaba, jadi kader-kader ormas dapat membantu sosialisasi kemasyarakat tentang bahaya narkoba juga membentuk kampung-kampung bebas narkoba

” seperti kegiatan dari binmas, kegiatan dari reskrim, ataupun kegiatan dari satnarkoba baik penyuluhan maupun fungsi pengawasan kita akan atur lewat forum ini” tutur kapolres

Terkait galian c menurut kapolres memang ada yang berizin dan yang tidak berizin, untuk itu ormas dalam melakukan fungsi pengawasan jangan bertindak sendiri hendaknya koordinasi untuk menjaga kondusifitas. Khususnya galian yang berizin kita harapkan bisa memberikan manfaat dengan masyarakat sekitar.

Priyo hardono menambahkan terkait galian c , hendaknya pelaku usaha galian C memperhatikan juga aspek lingkungan, dimana jangan asal asalan melakukan penggalian karena dari pantauan, galian dilakukan dilereng lereng gunung muria,dan gunung muria adalah warisan nenek moyang kita dan menjadi gunung yang dianggap religius bagi masyarakat, untuk itu jika ini dibiarkan dan tidak diatur juga dikaji dampak dan akibatnya lebih dalam maka imbasnya masyarakat yang akan menanggungnya.

Menyikapi limbah PLTU priyo hardono juga menyampaikan kerusakan jalan di jepara serta polusi yang ditimbulkan adanya kendaraan bermuatan limbah PLTU sekarang ini juga mengganggu kenyamanan masyarakat.

” kendaraan bermuatan limbah PLTU yang overdimensi and over loading (ODOL) menjadi salah satu faktor rusaknya jalan jalan yang ada di jepara, dan bercecernya limbah dijalan bertambah pula polusi yang diakibatkan, untuk itu polres jepara juga harus tegas” kata priyo

Tak cukup sampai disitu priyo hardono juga mengungkapkan di desa tubanan adalah desa swasembada energi tetapi sangat ironi kurang penerangaan jalan mulai dari induk PLTU sampai sepanjang Jalan vital PLTU, kurangnya penerangan jalan juga terjadi di pintu masuk jalan wedelan.

” tidak ada nya lampu jalan dan marka lalin padahal tiap hari nya hampir ratusan armada PLTU keluar masuk membawa material keperluan PLTU tanjung jati B” ungkap priyo. 

Komentar