Mabesbharindo.com
Jakarta, 31 Desember 2024—Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sebagai pusat ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia serta punya visi menjadi kota global dunia, menghadapi berbagai tantangan signifikan di tahun 2025. Tantangan ini memerlukan strategi yang terukur, inklusif, dan berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan warga dan keberlanjutan pertumbuhan kota.
“Setidaknya terdapat empat tantangan utama Jakarta yang penting menjadi perhatian pada 2025, yaitu pemerataan ekonomi, peningkatan kesejahteraan warga, infrastruktur dan lingkungan hidup yang saling mendukung dan berkelanjutan, serta mewujudkan pemerintahan yang modern. Empat tantangan ini bisa dilalui dengan baik dengan kebijakan yang berpihak kepada warga, inovasi teknologi, dan partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan ini, Jakarta diharapkan tidak hanya dapat mengatasi tantangannya tetapi juga menjadi contoh nyata dari kota global yang modern dan berdaya saing tinggi,” ujar Anggota DPD RI Dapil DKJ Fahira Idris di Jakarta (31/12).
Menurut Senator Jakarta ini, strategi pemerataan ekonomi, salah satunya adalah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Optimalisasi sektor unggulan seperti UMKM, ekonomi kreatif, industri makanan-minuman, retail, dan sektor jasa menjadi prioritas. Melalui bursa kerja yang terintegrasi, lapangan kerja baru dapat dicapai. Selain itu, pengembangan sektor MICEE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions, dan Events) akan memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat bisnis regional. Penyediaan insentif dan penyederhanaan proses perizinan menjadi kuncinya.
Peningkatan kesejahteraan warga bisa diungkit melalui dua bidang utamanya yaitu pendidikan dan kesehatan. Keberlanjutan program wajib belajar 12 tahun, dan program seperti Satu Keluarga, Satu Sarjana, serta KJP Plus dan KJMU menjadi landasan penting dalam mencetak generasi unggul. Pada 2025, Fahira Idris berharap pelatihan vokasi dan literasi digital di Jakarta semakin intensif untuk mempersiapkan tenaga kerja yang lebih kompetitif. Sementara bidang kesehatan, selain memperkuat KJS plus, perlu ada perluasan program salah satunya medical check-up gratis bagi seluruh warga Jakarta. Selain itu, program zero stunting dan layanan khusus lansia serta perluasan akses air bersih menjadi langkah konkret menuju Jakarta sehat.
Infrastruktur dan lingkungan hidup yang berkelanjutan juga menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kedepan harus dipastikan pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada kepentingan publik dan lingkungan hidup mulai dari sistem drainase yang modern hingga transportasi umum yang efisien untuk mengurangi emisi karbon.
Jakarta yang bercita-cita menjadi kota global, sambung Fahira Idris, juga harus didukung oleh pemerintahan yang modern. Untuk itu, reformasi birokrasi berbasis meritokrasi dan inovasi layanan digital harus menjadi pilar dalam menciptakan pemerintahan yang responsif, bersih dan modern.
“Tantangan Jakarta di tahun 2025 memerlukan pendekatan yang holistik, melibatkan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan warga. Dengan strategi yang tepat, Jakarta dapat menjadi kota yang inklusif, berkelanjutan, dan terus berkembang sebagai pusat kebanggaan nasional dan internasional,” pungkas Fahira Idris.
(BS)
Komentar