Walikota Madiun , Drs H Maidi MM MPd, (tiga dari kiri), bersama Sekretaris OPOP Jatim, Moh Ghofirin (dua dari kanan) dan Kepala Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Edi Supaji, SH, MM (dua dari kiri).
Media Mabes Bharindo * Madiun – Dukungan bupati dan walikota di Jawa Timur terhadap program OPOP Jatim terus mengalir. Bupati dan Walikota menilai program OPOP sangat bagus dan perlu didukung dalam upaya pemberdayaan perekonomian berbasis pesantren.
Walikota Madiun , Drs H Maidi MM MPd, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim di Kota Madiun. Program OPOP dinilainya merupakan program unggulan Gubernur Jawa Timur yang harus didukung sebagai upaya pemberdayaan perekonomian berbasis pesantren.
“Peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren menjadi Visi Program OPOP Jatim,” ujar Maidi saat menerima silaturahmi Tim OPOP Jatim di Kantor Balaikota Madiun, Rabu (15/09/21) sore.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kiprah OPOP di Jatim, ia menyatakan telah menyiapkan kafe kontainer milik Pemkot Madiun untuk dijadikan sebagai galeri produk produk koperasi pondok pesantren (kopontren) yang tersebar di Kota Madiun. Dengan kafe kontainer, produk kopontren bisa dipasarkan dan lebih dikenal masyarakat yang imbasnya adalah banyak produk yang terjual dan ekonomi ponpes meningkat.
“Saya ingin ponpes di bawah naungan OPOP Kota Madiun turut berkiprah dan berkolaborasi dengan OPOP Jatim untuk melakukan aktifitas dalam upaya pemberdayaan ekonomi di Madiun melalui basis pesantren. Saya sudah minta ke Kadisnakerkop untuk memberikan fasilitasi kafe kontainer yang kita miliki untuk dipakai teman teman ponpes,” ujarnya.
- Baca Juga : Polres Pasuruan Kota Tetapkan 4 Tersangka Peristiwa Bom Bondet
- Baca Juga : Kapolres Salatiga Hadiri Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2021 Kodim 0714 / Salatiga
Untuk selanjutnya, ia berharap pesantren di Kota Madiun lebih berdaya dan lebih bermanfaat di masyarakat.
Pada pertemuan tersebut, Sekretaris OPOP Jatim, M Ghofirin, menjelaskan Program OPOP dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 62 tahun 2020 tentang OPOP. Dalam Peraturan Gubernur dijelaskan bahwa Program OPOP dilaksanakan melalui pemberdayaan Pesantren, Santri dan Alumni. Melalui Tiga Pilar OPOP, yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur dan Sosiopreneur.
Lebih lanjut Ghofirin menjelaskan, tiga pilar tersebut dilaksanakan dengan fokus dan perlakuan yang berbeda. Santripreneur, Fokus pada upaya pemberdayaan santri dalam kewirausahaan. Santri diharapkan mendapatkan teori dan praktek kewirausahaan di pondok pesantren. Dengan demikian memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal boyong/lulus dari pondok pesantren. Pesantrenpreneur, fokus pada upaya pemberdayaan perekonomian pondok pesantren.
Satu pesantren didorong untuk memiliki minimal satu produk unggulan. Pesantren didorong memiliki Badan Usaha berupa Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren). Pendampingan dilakukan melalui 5 aspek, yakni : 1. Kelembagaan; 2. Sumber Daya Manusia; 3. Produk; 4. Pemasaran; dan 5. Pembiayaan. Sedangkan Sosiopreneur fokus pada upaya pemberdayaan Alumni Santri. Alumni didorong mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pendampingan dilakukan dalam rangka menaikkan kelas dari Start up menjadi scale up dan dari Scale up menjadi sell up.
Di Kota Madiun, saat ini telah ada 10 pondok pesantren, tiga di antaranya telah memiliki ijin usaha kopontren dan satu kopontren telah menerima dana hibah dari Pemprov Jatim.
Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Kominfo Prov Jatim, Edi Supaji SH MM, mewakili Kadis Kominfo Jatim mengatakan, OPOP Jatim merupakan program unggulan Pemprov Jatim dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan perekonomian di Jawa timur dengan mengambil basis pesantren.
Pondok pesantren di Jawa Timur yang berjumlah besar atau seperempat dari jumlah ponpes di Indonesia memiliki peluang besar untuk turut serta menyejahterakan maayarakat Jawa Timur.
Dinas Kominfo Prov Jatim selaku Bidang Marketing dan Komunikasi OPOP Jatim terus berupaya mempublikasikan semua program dan geliat OPOP Jatim agar lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui berbagai media baik cetak, elektronik, media online, media sosial maupun media media lain yang mudah, cepat, dan langsung diakses masyarakat luas. (Ugik)
Komentar